Menlu: Bebaskan WNI, Operasi Militer di Filipina Sedang Dilakukan

Retno mengingatkan pemerintah Filipina untuk tetap mengutamakan keselamatan sandera dalam melakukan upaya pembebasan.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 31 Agu 2016, 04:57 WIB
Menlu Filipina Jose Rene D. Almendras (kiri) berbincang dengan Menlu RI Retno Marsudi saat kunjungan kerja di Kemenlu, Jakarta, Rabu (4/5). Pertemuan tertutup itu terkait empat WNI yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan pemerintah terus mengupayakan pembebasan WNI yang disandera oleh kelompok radikal Abu Sayyaf di Filipina Selatan. Masih ada delapan warga Indonesia yang berada dalam penguasaan Abu Sayyaf

Menlu menyebut, untuk membebaskan sandera pihaknya melakukan upaya diplomasi. Bahkan, komunikasi antar dirinya dan Menlu Filipina terus dilakukan. "Setiap hari kita melakukan kontak. Hari ini saya melakukan kontak dengan Manila beberapa kali," ucap Menlu, di kantornya, Selasa, 30 Agustus 2016.

"Kita terus bekerja pada tempat kita masing-masing dari segi Komunikasi diplomatik, politik kita jalankan," sambung dia.

Dari komunikasi yang dilakukan, Menlu Retno menyebut, ia mengetahui kondisi para sandera serta keadaan di lapangan. Saat ini, pemerintah Filipina tengah melakukan upaya pembebesan melalui jalur operasi militer

"Suasana kondisi lapangan, sangat dinamis. Operasi militer yang dilakukan Otoritas Filipina terus terjadi," papar Retno.

Ia pun selalu mengingatkan pemerintah Filipina untuk tetap mengutamakan keselamatan para sandera dalam melakukan upaya pembebasan. "Dari waktu ke waktu kita terus kirimkan pesan ke Filipina bahwa kita perlu keselamatan atas sandera kita itu," pungkas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya