Liputan6.com, Jayapura - Sekretaris Daerah Provinsi Papua Hery Dosinaen mengemukakan adanya kendala pembangunan di wilayah yang bersinggungan dengan Taman Nasional Lorentz. Rencana pembangunan berbenturan dengan aspek lingkungan.
"Ini harus kami sampaikan sehingga diharapkan ada regulasi yang bisa memayungi supaya pemerintah daerah kabupaten yang berada di wilayah Taman Lorentz dapat melaksanakan pembangunan dengan baik tanpa berbenturan dengan proses hukum," kata Hery di Jayapura, dilansir Antara, Rabu (31/8/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dia mencontohkan, Kabupaten Asmat memiliki wilayah yang didominasi kawasan perairan dan tak bisa membangun ibu kota kabupatennya karena dikelilingi Taman Nasional Lorentz. Sejak 1980, pembangunan jalan Trans Irian Jaya dari Sorong ke Merauke yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum banyak melewati taman nasional tersebut sehingga pembangunannya terkendala.
"Sehingga pada akhirnya, sekitar 10 kabupaten yang berada di taman nasional tersebut tak dapat melaksanakan pembangunan secara maksimal," ujar dia.
Seiring situasi ekonomi politik internasional, kata Hery, pemerintah daerah di Papua secara tak langsung mendapat tekanan dari negara donor untuk menjaga kelestarian Taman Lorentz.
Namun, kata dia, Pemerintah Provinsi Papua mencurigai adanya kegiatan penambangan emas bawah tanah di Taman Nasional Lorentz. Ada kemungkinan penambangan di bawah tanah itu di kawasan Ilaga, Jila, Hoya, Ermakawiya, dan Bela.
"Pertambangan akan menggerogoti terus alam Papua dari bawah tanah, meski hutan di atasnya dilindungi," ucap Hery.