Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya mampu kembali bergerak ke zona hijau pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Penguatan IHSG terjadi usai melemah dalam dua hari ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (31/8/2016), IHSG naik 23,76 poin atau 0,44 persen ke level 5.386,08. Indeks saham LQ45 naik 0,22 persen ke level 924,95. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Ada sebanyak 214 saham menguat sehingga mendorong IHSG menghijau. Sedangkan 105 saham melemah dan 81 saham lainnya diam di tempat.
IHSG sempat berada di level tertinggi 5.399,16 dan terendah 5.353,29. Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 281.376 kali dengan volume perdagangan 6,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,7 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Secara sektoral, 10 sektor saham menguat. Sektor saham perkebunan naik 1,34 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham tambang mendaki 1,21 persen dan sektor saham aneka industri menanjak 0,89 persen.
IHSG meski hijau namun investor asing melakukan aksi jual mencapai Rp 489,89 miliar di pasar reguler. Dolar Amerika Serikat berada di posisi kisaran Rp 13.264.
Saham-saham yang menguat antara lain saham BTEK naik 24,79 persen ke level Rp 1.485 per saham, saham BAJA menanjak 14,85 persen ke level Rp 232 per saham, dan saham ALKA mendaki 20 persen ke level Rp 216 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BNGA merosot 9,73 persen ke level Rp 835 per saham, saham MDRN tergelincir 9,71 persen ke level Rp 158 per saham, dan saham NAGA susut 9,63 persen ke level Rp 197 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng merosot 0,17 persen ke level 22.976,88. Indeks saham Singapura dan Taiwan masing-masing turun 0,28 persen dan 0,46 persen.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG alami kenaikan secara teknikal usai melemah dalam dua hari. Pelaku pasar dinilai menanti rilis inflasi Agustus 2016 pada awal September 2016. William memprediksi, inflasi cenderung terkendali. "Posisi technical rebound usai turun dalam dua hari ini," ujar dia.
Ia menambahkan, dari sentimen eksternal terkait perubahan suku bunga bank sentral AS masih membayangi laju IHSG meski sudah terbatas. (Ahm/Ndw)