Liputan6.com, Jakarta- Sebuah studi terbaru mengatakan bahwa perempuan yang tinggal di rumah yang dikelilingi pepohonan atau bernuansa alam memiliki risiko kematian lebih rendah dibandingkan yang tinggal di lokasi dengan jumlah pohon dan tanaman hijau tergolong sedikit.
Selama delapan tahun, para peneliti membandingkan risiko kematian perempuan yang tinggal di lingkungan alam dengan yang tinggal di area minim akan jumlah pepohonannya.
Advertisement
Hasilnya, wanita yang tinggal di lingkungan hijau memiliki angka kematian 12 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang tinggal jauh dari lingkungan hijau. Rata-rata kematian tersebut berhubungan dengan kanker dan penyakit pernapasan.
Lalu, apa hubungan antara lingkungan yang hijau dengan risiko kematian lebih rendah atau kemungkinan panjang umur?
Pertama, perempuan yang tinggal di lingkungan bernuansa alam tidak harus mengalami efek kesehatan yang buruk dari adanya polusi udara, kebisingan dan panas yang ekstrem.
Kedua, peneliti juga berteori bahwa daerah yang hijau meningkatkan peluang untuk para perempuan melakukan aktivitas fisik dan interaksi sosial.
Itulah yang membuat tingkat stres lebih rendah. Bahkan, kesehatan mental yang baik dapat diukur melalui tingkat depresi yang lebih rendah.
"Kami terkejut mengamati hubungan yang kuat antara peningkatan paparan kehijauan dan tingkat kematian yang lebih rendah," kata Peter James, peneliti Harvard Chan School Department of Epidemiology seperti dilansir dari laman Cosmopolitan, Kamis (1/9/2016).
Para peneliti juga terkejut saat menemukan bukti bahwa sebagian besar manfaat dari lingkungan yang hijau bisa dihubungkan dengan kesehatan mental yang lebih baik. (Aluna Swara)