1-9-1985: Setelah 73 Tahun Karam, Bangkai Titanic Ditemukan

Pada 1 September 1985, 73 tahun dan 138 hari sejak karam, Kapal Titanic 'yang konon tak bisa tenggelam' itu ditemukan di dasar laut.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 01 Sep 2016, 06:00 WIB
Bangkai kapal Titanic di dasar Laut Atlantik (Wikipedia)

Liputan6.com, Newfoundland- Suara teriakan memecah ketenangan pagi. "Kita menemukannya! Kita menemukannya!," itu suara Dr Robert D. Ballard.  Dengan hati bungah, penuh suka cita, ia mengumumkan: Titanic telah ditemukan.

Pada 1 September 1985 -- 73 tahun dan 138 hari sejak karam, kapal 'yang tak bisa tenggelam' itu ditemukan di 600 kilometer tenggara Newfoundland pada kedalaman 12.000 kaki atau sekitar 4 kilometer di dasar laut.

"Reaksi awal tentu saja suka cita, hingga akhirnya menyadari bahwa kami menemukan kapal di mana 1.500 orang penumpangnya tewas," kata Dr Ballard seperti dikutip dari New York Times, Rabu (31/8/2016).



Titanic karam setelah menabrak gunung es pada 15 April 1912. Dari 2.224 penumpang dan awak di dalamnya, 1.514 di antaranya meninggal dunia. Sejumlah jasad korban tak pernah ditemukan, masih terjebak di kapal termewah pada zamannya itu.

Titanic ditemukan menggunakan perantaraan kapal selam tak berawak bernama Argo. Perangkat yang dikembangkan Angkatan Laut Amerika Serikat atau US Navy itu menjelajah dekat dengan dasar laut, mengirimkan citra ke kapal peneliti Knoor.

Hari itu, tim peneliti gabungan AS dan Prancis mengerahkan Argo untuk menginvestigasi puing-puing di dasar laut ketika kapal selam itu melewati salah satu mesin uap Titanic.

Bangkai kapal Titanic masih menunjukkan keagungannya (NOAA)


Para peneliti telah melakukan riset selama bertahun-tahun. Menurut Dr Ballard, Titanic lebih dari sekedar bangkai kapal. Ia memiliki dimensi lain. "Sebuah bencana dalam arti sebenarnya."

Tiga hari kemudian, penampakan pertama Titanic tertangkap kamera. Terpampang dalam foto-foto pagar besi berkarat, badan kapal yang patah jadi 2, dan tiang yang rebah.

Yang luar biasa, Titanic ditemukan dalam kondisi relatif baik, meski telah terendam selama bertahun-tahun.

Meski telah ditemukan titik keberadaannya, kala itu, tim tak punya niat untuk mengangkatnya atau hanya untuk menjelajahi kapal termahsyur itu.

Kesepakatan pun dilakukan antara peneliti AS dan Prancis, bahwa apapun yang diambil dari bangkai kapal tersebut harus berdasarkan hukum kedua negara.

Tak hanya besi berkarat yang ada di Titanic, tapi juga harta karun. Ada 10 miliarder yang kala itu menjadi penumpang kapal mewah itu. Ruang-ruang penyimpanan dipenuhi barang-barang berharga, termasuk berlian yang kala itu bernilai US$ 7 juta pada 1912.

Beberapa orang terkaya dunia ada dalam daftar nama penumpang. Salah satunya, John Jacob Astor dan istrinya -- yang melahirkan anak mereka setelah sang suami ikut karam bersama Titanic. Mereka tinggal di suite seharga US$ 4.000 untuk sekali jalan.

Lady Astor, penumpang selamat Titanic (Wikipedia)


Isidor Straus, pemilik dari Macy juga dinyatakan hilang. Pun dengan istrinya yang menolak naik ke sekoci tanpa pria yang ia cintai.

Salah korban selamat tragedi Titanic, Eva Hart mengaku bersyukur, tim penemu tak berniat mengganggu Titanic. "Bagiku, itu adalah makam ayahku dan 1.500 korban lainnya," kata dia seperti dikutip dari BBC.

Eva Hart, salah satu korban selamat Titanic


Selain penemuan Titanic, sejumlah peristiwa bersejarah terjadi pada tanggal 1 September. Pada 1804, Karl Ludwig Harding menemukan asteroid 3 Juno.

Sementara, pada 1 September 1923 terjadi gempa Bumi Besar Kanto di Jepang sekitar 100.000 orang tewas. Pada tanggal yang sama Moammar Khadafi merebut kekuasaan di Libya melalui kudeta -- kelak, ia juga akan mengalami nasib serupa.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya