Liputan6.com, Bandung - Pusat Halal Salman-ITB menggelar Olimpiade Halal antar SMA/sederajat se-Jawa Barat, di area Masjid Salman ITB Kota Bandung, Kamis (1/9/2016). Penyelenggaraan ajang ini bekerjasama Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Selain itu acara ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar senantiasa mengonsumsi produk halal dan bersertifikat halal MUI," kata Ketua Pelaksana Olimpiad Inten Tejaasih di Bandung, seperti dikutip Antara.
Inten mengatakan penyelenggaraannya yang secara daring memudahkan para peserta untuk mengikuti ujian, dimana pun dan kapan pun sesuai dengan gelombang ujian yang disediakan.
"Lomba ini akan menggunakan gadget dan koneksi internet dalam pengerjaannya. Olimpiade Halal dilaksanakan secara online melalui program H@LO LPPOM MUI. Kemudian Olimpiade Halal ini juga upaya mengenalkan pengetahuan halal pada generasi muda,"
Menurut dia tahun ini merupakan momentum perdana pelaksanaan Olimpiade Halal di Jawa Barat, sementara untuk tingkat nasional sudah kali ketiga.
Dia menjelaskan, Olimpiade Halal ini terbuka untuk 1000 pelajar SMA/sederajat se-Jawa Barat. Materi yang akan diujikan adalah pengetahuan peserta tentang halal dan haram berdasarkan Al Quran dan Hadis, prosedur sertifikasi halal dan sistem jaminan halal, pengetahuan tentang studi Islam, dan pengetahuan umum lainnya.
Baca Juga
Advertisement
"Satu orang peserta dengan nilai terbaik nantinya akan diajukan ke babak final tingkat Nasional. Sementara mereka yang memenuhi nilai kelulusan di olimpiade ini, meski tidak masuk final akan mendapat sertifikat kelulusan dari LPPOM MUI," kata Tejaasih.
Ia mengatakan Olimpiade Halal 2016 kali ini mengusung tema "Halal is My Life" dengan tagline "Mencetak Generasi Muda yang Cerdas dan Sholeh dengan Produk Halal".
Potensi Wisata Halal
Menteri Pariwisata Arief Yahya menghadiri dan akan memberikan keynote speech pada Seminar Internasional Pariwisata Halal yang diadakan oleh Pusat Halal Salman Institut Teknologi Bandung (ITB), di Aula Barat Kampus ITB Kota Bandung.
Ketua Pusat Halal Salman dan Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman ITB, Syarif Hidayat menuturkan tujuan diselenggarakan seminar tersebut ialah untuk lebih mempromosikan pariwisata dan halal.
"Kami menggelar acara ini ialah untuk menggelorakan ekonomi dan pariwisata halal," kata Syarif dalam sambutannya.
Ia mengatakan sejak 2004 pariwisata halal terus mengalami perkembangan yang sangat pesat di dunia sehingga bukan bisa saja nantinya sektor pariwisata halal ini menjadi penyumbang devisa pertama atau kedua bagi Indonesia.
"Kita berharap pada dekade mendatang pariwisata halal akan menyumbang devisa nomor satu atau dua di kita. Dan itu karena bahannya tidak perlu impor dari luas. Tinggal mengemasnya dengan baik," kata dia.
Kata halal, kata Syarif, saat ini menjadi nomenklatur baru bagi dunia dan jauh lebih mudah diterima oleh dunia dibandingkan kata syariah.