Liputan6.com, Jakarta Studi terbaru di Brazil terhadap 70 bayi yang ibunya terinfeksi Zika menemukan, enam persen dari bayi-bayi tersebut mengalami kehilangan pendengaran. Hal ini tentu menambah daftar komplikasi yang disebabkan oleh Zika pada wanita hamil.
Melansir laman Foxnews, Kamis (1/8/2016) sebuah studi di Brazil yang diterbitkan oleh Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat pada Selasa lalu mengonfirmasi sedikitnya kasus tuli yang dialami oleh bayi yang terlahir dari ibu yang terinfeksi Zika.
Advertisement
Temuan ini merupakan bagian dari usaha untuk melihat dampak buruk apa saja yang disebabkan oleh Zika terhadap kehamilan. Selama ini Zika dikaitkan dengan kasus mikrosefali pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi Zika. Tapi studi lain menunjukkan, Zika juga bisa menyebabkan kondisi abnormal pada otak, masalah penglihatan, serta kelainan sendi.
Dalam studi terbaru, tim yang dipimpin oleh Dr Marli Ten'rio dan Dr Ernesto Marques dari Oswaldo Cruz Foundation di Brazil mempelajari riwayat kesehatan dari 70 bayi dengan mikrosefali yang ibunya positif Zika ketika hamil. Mereka menemukan, hampir enam persen bayi tersebut kehilangan pendengaran tanpa penyebab lain yang pasti.
Selama ini diketahui infeksi virus yang berpotensi menyebabkan tuli adalah rubella dan cytomegalovirus (CMV). Kini ilmuwan pun memasukkan Zika ke dalam daftar virus yang berpotensi menyebabkan hilangnya pendengaran.
Bayi yang terpapar Zika ketika dalam kandungan namun memiliki pendengaran yang normal harus menjalani pemeriksaan secara berkala untuk memastikan kemungkinan berisiko tuli.