Menteri Rini Tawarkan Jepang Investasi Pembangkit hingga Kereta

Menteri BUMN Rini Soemarno menginginkan lebih banyak lagi perusahaan asal Jepang untuk berinvestasi di Indonesia

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Sep 2016, 14:03 WIB
Menteri BUMN, Rini Soemarno memberi selamat kepada Menteri ESDM, Arcandra Tahar usai acara pelantikan di Istana Negara, Rabu (27/7). Arcandra Tahar menggantikan Sudirman Said dalam Reshuffle Kabinet jilid II. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Rini Soemarno menginginkan lebih banyak lagi perusahaan asal Jepang untuk berinvestasi di Indonesia. Rini menawarkan investasi di sektor transportasi dan listrik.

Sebagai negara berkembang, Rini menegaskan Indonesia saat ini sangat membutuhkan investasi asing untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di dalam negeri. Pasalnya APBN jumlahnya terbatas.

"Jadi kemarin ketemu Dubes Jepang kita bicarakan kemungkinan mengenai investasi di power plant, bagaimana pengusaha Jepang untuk bisa lebih banyak berpartisipasi,‎" kata Rini di Kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (1/9/2016).

Dicontohkan Rini, Jepang saat ini sudah membangun Mass Rapid Transit (MRT) di DKI Jakarta. Selain itu, pembangunan pembangkit listrik tenaga uap terbesar di ASEAN, PLTU Batang juga hasil mitra Indonesia dengan Jepang.

Menurut Rini, Jepang menjadi salah satu negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia. Sehingga menjadi peluang Indonesia untuk menarik investor asal Negeri Sakura itu.

‎"Kemudian untuk kereta kita juga bicarakan kereta menengah, itu juga kita bicarakan‎," tegasnya.

Setelah bertemu dengan Dubes Jepang, Rini mengungkapkan juga bertemu dengan Dubes Tiongkok. Dengan Tiongkok, Rini menawarkan berbagai proyek yang bisa dikerjasamakan selain proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang tengah digarap.

"Kalau dengan Dubes China bukan hanya kereta cepat tapi juga program-program yang sudah coba kita lakukan sehubungan dengan aluminium dan stansles steel dan lain-lain," tutup dia

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya