Liputan6.com, Jakarta - Komisi VII DPR RI mengadakan rapat kerja dengan Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam rapat kerja ini, salah satu pokok pembahasan adalah kinerja Menteri ESDM yang diberhentikan dengan hormat Presiden Joko Widodo (Jokowi) Arcandra Tahar.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Mulyadi yang menjadi pemimpin rapat kerja tersebut mengaku kagum dengan sepak terjang Arcandra Tahar. Alasannya, meski hanya menjabat sebagai Menteri ESDM selama 20 hari, Arcandra dapat mengeluarkan ide penghematan pengembangan blok Masela Maluku di darat.
Baca Juga
Advertisement
Untuk diketahui, sebelumnya investasi blok Masela di perkirakan US$ 20 miliar, tetapi di tangan Arcandra Tahar inevastasi bisa ditekan menjadi US$ 15 miliar dengan begitu ada penghematan US$ 5 miliar.
"Luar biasa dalam 20 hari bisa membuat terobosan dan menghasilkan penghematan US$ 5 miliar," kata Mulyadi, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Indonesia membutuhkan orang pintar seperti Arcandra untuk menciptakan efisiensi pada blok minyak dan gas lain. Oleh karena itu, Presiden Jokowi harus mencari orang hebat seperti Arcandra untuk memimpin sektor energi dan sumber daya mineral.
"Kita perlu orang pintar seperti ini (Arcandra Tahar), belum lagi blok lain, kita perlu cari Arcandra Tahar lain lagi ini perlu kita dukung," tutur Mulyadi.
Sedangkan Anggota Komisi VII DPR Toto Darianto menyayangkan pencopotan Arcandra Tahar dari jabatan Menteri ESDM. Menurutnya, di negara lain orang pintar seperti Arcandra justru dicari. "Di negara lain, yang seperti Arcandra justru dicari," tutup Totok. (Pew/Gdn)