Liputan6.com, Jakarta - Andrew Budikusuma lega polisi menangkap lima pengeroyoknya. Dia menjadi korban pengeroyokan beberapa pemuda di halte Transjakarta JCC, Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat 26 Agustus 2016.
"Ya lega aja sih, pelaku udah ditangkep. Semoga nggak ada korban-korban lain lagi," ujar Andrew saat dihubungi di Jakarta, Kamis (1/9/3016).
Advertisement
Andrew tak percaya dan menampik pengakuan para pelaku yang mengaku hanya kesal karena Andrew enggan diajak bercanda.
"Kayaknya gak deh, Mas. Soalnya dari pantauan saya, para pelaku ada niat untuk mencopet," kata Andrew.
Dia pun ingin para pelaku diproses secara pidana, walaupun sudah memaafkan mereka. "Enggak usah (minta maaf) sih, karena saya sudah ikhlasin. Kalau memang ada upaya perbuatan pidana ya tetap diproses secara hukum," jelas Andrew.
Dia menegaskan, sangat yakin akan dirampok. Bukannya diajak bercanda seperti pengakuan para pelaku.
"Soalnya ada beberapa orang lain yang nunggu di JCC. Jadi kalau udah ada upaya tindak pidana sepertinya lanjut proses hukum," ucap Andrew.
Lima pengeroyok Andrew Budikusuma di Bus Transjakarta dibekuk polisi dari Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polsek Tambora Kamis 1 September 2016 pukul 04.00 WIB. Mereka diciduk di rumah masing-masing tanpa perlawanan.
Mereka adalah Dwi Saputra (22), Heru Bagas Prasetio (28), M Agus alias Aweng (32), Aldi Rizal (21), dan remaja S (17) yang merupakan warga satu kelurahan yaitu Tambora, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Mereka semua digelandang ke Polda Metro Jaya.
Menurut Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto, para pelaku mengakui perbuatannya, dan polisi membawa baju yang mereka pakai saat mengeroyok Andrew sebagai alat bukti.
Mereka mengaku sakit hati karena diabaikan Andrew, sehingga bogem mentah mendarat di tubuh pemuda itu.
"Pengakuannya begitu, cuma bercanda awalnya, korban tak menanggapi, pelaku kesal, ya dikeroyok," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di kantornya.