Liputan6.com, Jakarta Cerita bak Gundala Putra Petir yang tahan sambaran petir dan aliran listrik terjadi di Depok, Jawa Barat.
Adalah Dani Saputra, pria 50 tahun ini pernah mengalami peristiwa yang nyaris merenggut nyawanya. Dia lolos dari maut saat tersambar petir pada 2012 lalu.
Advertisement
Pengalaman mengerikan ini bermula saat Dani mengambil jemuran baju di pos satpam tempatnya bekerja, di kawasan Cikeas, Bogor.
Ketika itu hujan cukup deras dan disertai petir. Karena takut pakaian kerjanya terguyur hujan, dia pun nekat mengambil jemuran itu. Tak disangka, kilatan petir yang berisi aliran listrik besar tiba-tiba menyambar dua tangannya.
Dani pun langsung roboh tak sadarkan diri.
“Yang saya dengar saat itu ada suara ledakan besar dan tiba-tiba gulungan cahaya putih menghantam tangan saya," ujar Dani saat ditemui di Depok, Rabu 31 Agustus 2016.
Lantaran tak sadarkan diri, Dani langsung dibawa ke RSUD Cikaret Bogor. Bermodal tandu dari kayu dan tali, rekan-rekan Dani berusaha menyelamatkan nyawa.
“Mereka tidak berani angkat tubuh saya karena masih ada aliran listrik. Jadi dibawa pakai tandu ke rumah sakit. Keadaan saya waktu itu sudah tidak sadarkan diri,” jelas Dani.
Keanehan terjadi saat di rumah sakit. Alat pendeteksi jantung RS Cikaret mendadak korslet saat ditempelkan ke tubuhnya yang tersambar petir.
Kejadian itu langsung membuat geger tim medis rumah sakit milik Pemkab Bogor ini. Tim dokter yang menanganinya angkat tangan lantaran tak mengerti apa yang harus diperbuat.
“Katanya pas saya dites jantung komputernya nyala kayak keluar api gitu. Tapi dokter bilang jatung saya masih bagus,” kata Dani.
Pihak keluarga pun memutuskan untuk membawa Dani pulang. Di rumah, berbagai cara dilakukan untuk menyadarkan bapak empat anak ini dari pingsan. Lantunan ayat suci, azan dan es batu tak juga membuatnya siuman.
Dani Menjadi Ajaib
Bahkan saat para tetangganya menempelkan es batu di bagian tubuh yang tersambar petir, dalam waktu sesaat es langsung mencair karena suhu tubuhnya yang terlalu panas.
“Semua sudah pasrah melihat keadaan saya yang hampir mati. Bahkan keluarga sudah terkumpul uang Rp 750 ribu di pengajian untuk biaya pemakaman saya,” ujar dia.
Dani dinyatakan meninggal dunia oleh para tetangga dan keluarga besarnya lantaran sudah 12 jam tak sadarkan diri.
Keajaiban datang saat dalam ketidaksadaran Dani mengaku bertemu lima orang berjubah hitam yang mengotongnya ke lorong gelap. Lima orang itu masuk ke sebuah pintu dan pergi begitu saja.
Tak lama berselang, Dani bertemu pria berjubah putih. pria itu memanggilnya dengan sebutan cucu. Dari sanalah kemudian Dani siuman.
“Saya mimpi ketemu kakek, hanya dipegang sama dia dan diminta bangun dari tempat itu. Ya tiba-tiba saja saya sadar sudah ada di rumah,” ucap Dani.
Sekarang Dani sudah kembali hidup normal. Tetapi, sambaran petir masih membekas pada dirinya. Akibat sambaran itu, dia tidak dapat memegang tanaman. Tiap kali memegang daun pohon yang hijau, bagian tumbuhan itu langsung layu.
Dia juga tidak dapat mendonorkan darahnya karena darahnya beku.
Karena kejanggalan itulah Dani pun dipanggil warga setempat sebagai Gundala Putra Petir, superhero yang tahan petir dan bisa menaklukan aliran listrik.
Advertisement