Liputan6.com, Jakarta Penyidik gabungan dari Polda Nusa Tenggara Barat, Polres Mataram, Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya mendatangkan Gatot Brajamusti ke rumahnya di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2016) malam. Gatot Brajamusti diminta untuk membuka kode barang yang cuma bisa diakses oleh pria yang dikenal sebagai guru spiritual artis tersebut.
Namun, setelah enam jam bekerja, polisi belum bisa menjebol brankas milik Gatot Brajamusti. Tiga ahli kunci yang dihadirkan pun masih buntu.
Baca Juga
Advertisement
Selain brankas, beberapa barang bukti lain kembali ditemukan penyidik. Namun, Ketua RW 17 tempat Gatot Brajamusti tinggal, Louis Pakailah yang menyaksikan penggeledahan tak bisa menjelaskan barang apa saja yang diamankan penyidik.
"Saya cuma diminta menyaksikan, enggak boleh tahu. Cuma kalau saya lihat ada yang dimasukkan ke amplop coklat. Itu saja," ujar Louis Pakailah di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2016) malam.
Yang menarik, polisi kembali menemukan sebuah senjata api di rumah Gatot Brajamusti. Hanya saja, kabarnya senjata api itu cuma digunakan sebagai hiasan rumah pria yang akrab disapa Gatot Brajamusti ini.
"Di meja ada senjata, bukan punya polisi. Kalau punya polisi sih kecil, ini agak panjang. Cuma saya enggak tahu, karena saya datang terlambat dan senjata itu sudah ada di ruang makan," ungkap Louis Pakailah.
Satuan Gabungan Polres Mataram dan Polres Lombok Barat menangkap Gatot Brajamusti di sebuah hotel berbintang pada Minggu (28/8/2016). Saat diciduk Gatot Brajamusti diduga tengah melakukan pesta narkoba.
Polisi juga mengamankan delapan orang, satu di antaranya penyanyi Reza Artamevia. Dari hasil tes urine, Gatot dan Reza Artamevia positif mengonsumsi narkoba. (Ras)