Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Singapura menggencarkan upaya pemberantasan nyamuk dengan mengasapi sebuah blok apartemen. Upaya itu dilakukan setelah lima orang yang tinggal atau bekerja di blok apartemen tersebut dipastikan terinfeksi virus Zika.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (2/9/2016), hingga Rabu, 31 Agustus 2016, pemerintah Singapura mencatat total 155 kasus Zika yang terjadi di Negeri Singa itu. Ini termasuk seorang perempuan hamil.
Advertisement
Dari jumlah yang terjangkit tersebut, satu di antaranya merupakan warga negara Indonesia. Kepastian ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri yang memperoleh informasi dari Departemen Kesehatan Singapura.
Pencegahan masuknya virus Zika terus dilakukan di dalam negeri, termasuk Otoritas Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Di Terminal Kedatangan Internasional, Kantor Kesehatan Pelabuhan, petugas mendirikan posko pemindai suhu tubuh penumpang. Pemindaian diutamakan bagi para penumpang yang tiba dari Singapura.
Adapun untuk mencegah terjangkit Zika dapat dilakukan dengan cara menghindari gigitan nyamuk Aedes aegepti, tidur menggunakan kelambu dan beraktivitas dengan mengenakan baju lengan panjang dan celana panjang. Selain itu, dianjurkan pula untuk menggunakan bahan penolak serangga.
Hingga kini belum ditemukan obat atau vaksin untuk mematikan virus Zika. Namun jika Anda telah terjangkit, Anda bisa mengonsumsi obat-obatan pereda gejala Zika dan banyak minum air. Hal ini untuk menghindari dehidrasi akibat demam.