Menko Luhut Temukan Penyaluran Elpiji 3 Kg Tidak Efisien

Saat ini alokasi anggaran untuk elpiji bersubsidi 3 kg mencapai Rp 28 triliun.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Sep 2016, 10:00 WIB
Petugas menata tabung gas elpiji ukuran 3 kg yang akan didistribusikan, Depok, Senin (22/6/2015). Pertamina menjamin pasokan gas elpiji aman hingga menjelang Lebaran 2015. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Panjaitan menemukan ketidakefisienan dalam penyaluran elpiji bersubsidi 3 kilogram (kg).

Ketidakefisienan dalam penyaluran ‎elpiji bersubsidi karena penjualannya yang bebas bagi segala kalangan. Padahal, barang subsidi hanya untuk golongan tidak mampu.

"‎Kita juga menemukan adanya inefisiensi di sini. Karena ternyata yang mendapat elpiji 3 kg ini adalah orang yang tidak miskin,"  kata Luhut di Jakarta, Jumat (2/9/2016).

L‎uhut melanjutkan, saat ini alokasi anggaran untuk elpiji bersubsidi 3 kg mencapai Rp 28 triliun. Dikatakan bila elpiji bersubsidi hanya digunakan untuk golongan kurang mampu maka akan terjadi penghematan Rp 15 triliun hingga 16 triliun.

"Maka subsidi itu kami lihat yang sekarang diberikan Rp 28 triliun tahun ini, ya kalau kita hitung jumlah yang miskin maka angkanya mungkin berkisar 14-15 juta orang," jelas Luhut.

Menurut dia, kondisi tersebut harus dibenahi, dengan membuat aturan ‎yang menegaskan pengguna elpiji bersubsii 3 kg hanya kalangan tidak mampu dan menerapkan mekanisme penyaluran subsidi elpiji tertutup sehingga tepat sasaran.

"Hanya ini tentu ada perbaikan Inpres yang perlu kita lihat ke depan. Hal semacam ini kami lakukan, kita identifikasi dan banyak sekali inefisiensi yang bisa kita perbaiki sehingga sektor migas akan lebih baik ke depan," tutup Luhut.(Pew/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya