Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memastikan dirinya tidak akan menelantarkan warga gusuran termasuk Rawajati. Saat ini Pemprov DKI Jakarta sudah menyediakan Rusun Marunda untuk warga Rawajati yang digusur.
Oleh karena itu, Ahok menjamin tak ada orang tua, apalagi veteran atau pejuang yang akan terlantar.
Advertisement
"Saya kasih tahu, nanti dibilang bahasa Islam, saya riya lagi. Banyak yang tua-tua masuk ke rusun enggak bisa bayar, saya bayar pakai uang operasional saya, mau pulang ke Jawa saya kasih tiket. Saya bukan riya," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (2/9/2016).
"Jangankan pejuang, orang tua enggak mampu aja kita hidupin kok. Itu udah sesuai UUD 1945, anak yatim piatu dan fakir miskin dipelihara. Tapi jangan belagu lu kalau dipiara negara," lanjut Ahok.
Hal itu dikatakan Ahok untuk menjawab tudingan bahwa Pemprov DKI mengusir veteran yang mengaku pengibar bendera pusaka, Letkol Purnawirawan Ilyas Karim.
"Sekarang kita tidak tahu, apa betul dia pengibar bendera pertama. Tapi bagi kami itu urusan kedua. Kalau setiap orang tua tidak mampu pun, kalau dia mau masuk ke rusun, kita mau pelihara kok," ujar Ahok.
Selain dituding menggusur rumah pejuang, Ahok juga membantah apabila pihaknya menggusur panti asuhan dengan semena-mena di Rawajati.
"Kalau kamu buka yayasan (panti asuhan), sudah enggak mampu enggak usah belagu, kasih kepada kami saja. Enggak usah pakai yayasan untuk sesuatu pelanggaran, gitu lho. Jakarta ini udah terlalu banyak pelanggaran, nah kita mau benahin. Kita kan memanusiakan Anda, gitu lho. Kalau Anda mau sewain lapak ya susah," pungkas Ahok.