Liputan6.com, Jakarta Iklan menjadi senjata terbaik dalam upaya menghentikan budaya rokok di Indonesia. Di tengah zaman modern seperti sekarang ini, kampanye pun tak hanya hadir di layar televisi, radio maupun media massa tetapi juga melalui gawai.
Iklan Layanan Masyarakat (ILM) yang tayang di televisi nasional selama enam minggu ke depan berdurasi 30 detik itu menjadi sasaran empuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk mengampanyekan bahaya rokok.
Advertisement
Tak tertinggal, Kemenkes RI juga menayangkan ILK 'Rokok Merusak Tubuhmu' lewat sosial media seperti Youtube, Twitter, Facebook, Instagram, sekaligus situs khusus kampanye ini dengan tagar #SuaraTanpaRokok.
"Saya kira sekarang dengan adanya media sosial, apalagi sudah ada hastagnya sangat efektif untuk memperingatkan masyarakat akan bahayanya rokok, dan itu terbukti," kata DR. Abdillah Ahsan, M.Se, Wakil Kepala Lembaga Demografis Universitas Indonesia, dalam Acara Peluncuran Iklan Rokok Layanan Masyarakat dan Talk Show di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jumat (2/9/2016).
Doddy Izwardi, selaku Direktur Gizi dari Direktorat Kesehatan Masyarakat, yang mewakili Dr. Anung Sugihantono M.Kes, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat RI, juga mengungkapkan bahwa hadirnya iklan larangan merokok serta label bahaya merokok di kemasan rokok sudah efektif menurunkan budaya merokok di Indonesia.
"Sekitar 71 persen turun (perilaku merokok) akibat adanya iklan," ungkapnya.
ILM terbaru ini dibuat untuk mengubah pikiran dan perilaku perokok agar berhenti atau berupaya aktif berhenti dengan menunjukkan bahaya kesehatan dari merokok. Secara grafis budaya merokok menyebabkan kerusakan pada hampir setiap organ vital dan jaringan tubuh.
Indonesia memang menjadi salah satu negara konsumsi rokok terbesar di dunia. Belum lagi perokok di Indonesia bukan hanya pria, melainkan wanita dan anak usia dini. Sedangkan efek dari merokok di kemudian hari akan merugikan tubuh dan berisiko terhadap penyakit kronis.
Bisa dikatakan perokok membuang uang puluhan ribu dalam sehari untuk satu bungkus rokok. Dan akan membuang uang puluhan juta untuk mengobati penyakit mahal seperti kanker, jantung, dan stroke akibat rokok.
"Semua penyakit akibat rokok itu kan penyakit mahal. Nah kita hidup kan maunya sehat. Kalau mau sehat ya jangan merokok. Karena rokok akan membunuh tubuh hidup-hidup," tegas Abdillah.