Liputan6.com, Jakarta Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan waspada menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jawa Barat. Eko mengaku, libur setelah Olimpiade Brasil 2016 turut mempengaruhi performa.
Sekarang, pada PON 2016, Eko Yuli membela Jawa Timur. Atlet 27 tahun ini mendapatkan medali emas PON 2008 bersama tuan rumah, Kalimantan Timur. Empat tahun lalu, di PON 2012 lalu di Riau, Eko Yuli kembali menyumbang emas untuk Kaltim kelas 62 kilogram putera di tengah cedera lutut.
Baca Juga
Advertisement
"Kebugaran harus diperbaiki karena setelah libur Olimpiade. Saya harus meningkatkan latihan lagi," ujar Eko di Gedung FX, Senayan, Jumat, (2/8/2016). "Saya juga akan memulihkan angkat juga," sambung suami mantan atlet angkat besi puteri, Masitoh ini.
Eko percaya diri bisa meraih emas di PON XIX. Menurut dia lawan terberat datang dari Muhammad Hasbi; atlet dari Jawa Barat yang juga tampil di Olimpiade 2016. "Namun, melihat hasil di Olimpiade, dia masih berada di atas saya. Jadi, saya optimistis bisa mendapatkan medali sesuai target," sambung Eko Yuli.
Keputusan Eko memperkuat Jawa Timur murni karena alasan profesional. Eko sendiri atlet asili Lampung. "Sejauh ini, saya tidak mendapatkan kontak apapun dari Lampung. Padahal, keinginan untuk memperkuat Lampung tetap ada. Kami atlet, memiliki keluarga karena itu saya memperkuat Kalimantan Timur sekarang Jawa Timur," ungkap Eko.
Menatap PON XIX,Eko berstatus peraih hattrick medali di Olimpiade. Pada Olimpiade 2008, Eko meraih perunggu di kelas 59 kg. Dia mengulang prestasi serupa pada Olimpiade 2012 di London dengan merebut medali perunggu di kelas 62 kg. Olimpiade Brasil 2016, Eko meraih perak di kelas serupa.