Liputan6.com, Cirebon - Polisi masih terus mengembangkan kasus pembunuhan dan pencabulan terhadap dua warga Kota Cirebon, RS dan VN, oleh 11 anggota geng motor.
Kepergian VN di tangan geng motor Cirebon, Jawa Barat itu membuat keluarganya terpukul. Kabar kematian VN diketahui pertama kali oleh ayahandanya, Was (47) yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan. Sementara, sang ibu, Sks (41) terpaksa menanggung duka jauh dari kampung halaman.
"Istri saya masih di Malaysia belum bisa pulang. Istri saya nangis tak henti saat saya mengabari kondisi anak kami meninggal mengenaskan," ujar Was di Cirebon, Jabar, Jumat 2 September 2016.
VN sehari-hari tinggal bersama neneknya, Stm (60) dan ayahnya. Was menuturkan, selama dirinya pergi melaut, VN selalu membantu sang nenek berjualan di warung.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, sang nenek terlihat sedih. Tak sedikit pun terpancar keceriaan pada wajahnya.
Ia masih belum bisa lupa dengan kematian cucunya yang menjadi korban pencabulan dan pembunuhan oleh 11 anggota geng motor di Cirebon.
"Setiap hari VN sama saya, dia anak baik," ujar Stm.
Air matanya mengalir lebih deras jika membayangkan kejadian tragis yang terjadi pada cucu kesayangannya itu. Ia membayangkan cucunya terus menyebut namanya saat diperlakukan tidak manusiawi oleh anggota geng motor pada 27 Agustus 2016 lalu.
"Cucu saya sepertinya minta tolong dan menyebut nama saya berulang kali. Mbah, tolong saya mbah," kata Stm, sambil mengusap air matanya.
Dia mengatakan, VN biasa membantu sang nenek berjualan di warung. "Cucu saya orang baik. Anaknya masih kecil dan polos. Saya sedih dan terpukul sekali," ujar Stm.
VN merupakan salah satu korban pembunuhan dan pencabulan oleh 11 geng motor di Cirebon Jawa Barat. Jasadnya ditemukan di jembatan jalan layang Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Cirebon, pada Sabtu 27 Agustus 2016. Sedangkan, teman prianya tewas dianiaya gerombolan itu.