Liputan6.com, Jakarta Sekitar 74 dari 234 halte Transjakarta yang ada saat ini jadi sasaran para penumpang gelap yang ingin menggunakan moda transportasi umum itu tanpa membayar.
Para penumpang bus Transjakarta itu masuk tanpa membeli tiket dengan berbagai cara.
"Dari 232 halte yang tersebar di Jakarta, 74 di antaranya banyak digunakan penumpang nakal yang tak bayar tiket," ujar Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph pada Liputan6.com, Jumat (2/9/2016).
Di halte itu, memang masih ada penumpang yang jujur. Namun, Daud menyatakan ke-74 halte tersebut masuk prioritas pengawasan pihaknya.
Daud menyatakan, dalam modusnya para penumpang gelap itu masuk halte tanpa tap in di pintu masuk. Mereka mencari celah-celah masuk dari berbagai pintu masuk ilegal.
"Di halte-halte itu mereka masuk lewat pintu penghubung untuk menghindari loket pembayaran tiket dan tap in,"kata Daud.
Dia menambahkan, hal ini menjadi masalah serius. Apalagi Transjakarta saat ini sudah mandiri dalam pengelolaan asetnya.
"Kita mencoba memperbaiki halte-halte prioritas demi kenyamanan dan ketertiban penumpang," ujar dia.
Daud tak mau lagi masyarakat yang menggunakan bus Transjakarta masuk melalui jembatan penghubung untuk menghindari pembayaran tiket.
"Memang tak mudah dan tak mungkin mengawasi secara ketat, karena butuh sumber daya yang besar. Tapi kita terus mencoba berinovasi, misalnya menambah CCTV dan memakai sistem tap out," tutup Daud Joseph.
Advertisement