Liputan6.com, Jakarta Pulau Tanimbar Kei terletak di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Di sinilah Abner Pormau bekerja sebagai perawat di Puskemas Pembantu Tanimbar Kei. Hanya ditemani bidan, tanpa ada dokter maupun tenaga kesehatan lainnya.
Tenaga kesehatan yang terbatas membuat Abner harus mampu menangani aneka penyakit warga yang berjumlah sekitar 580-an orang ini. Jika kondisi pasien tidak bisa ditangani olehnya maupun bidan, dengan sigap ia akan menelepon dokter di Maluku Tenggara sebelum pasien dikirim ke sana.
Advertisement
"Di tempat saya tidak ada dokter, kami menggunakan cara telemedicine. Sehingga harus menelepon atau SMS dokter untuk mengetahui tindakan yang perlu kami lakukan sebelum mengirimnya ke rumah sakit," kata Abner saat ditemui dalam penutupan acara "Tenaga Kesehatan Teladan 2016" di Jakarta beberapa saat lalu.
Jangan bayangkan jarak antara puskesmas tempat Abner bekerja menuju rumah sakit hanya beberapa kilometer dan bisa ditempuh menggunakan motor atau mobil. Tidak. Pasien harus dibawa ke Maluku Tenggara, menempuh lautan menggunakan perahu motor selama berjam-jam.
"Bila laut sedang teduh, bisa ditempuh dengan enam jam menggunakan perahu motor. Namun jika tidak lebih dari itu," kata pria kelahiran 8 Agustus 1972 ini.
Jika ia maupun bidan bisa menangani pasien, tak perlu sampai dirujuk. Beberapa penyakit yang sering melanda warga yang berada di cakupan puskesmasnya adalah Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan hipertensi. Setiap bulan kira-kira ada 20-30 pasien yang berobat ke puskesmas ini.
"Beruntung selama saya bekerja di sini angka kematian ibu saat melahirkan nol alias tidak ada," katanya.
Berkat kerja keras dan pelayanannya bagi masyarakat, Abner dipilih Kepala Puskesmas Kecamatan mewakili tempatnya menjadi Tenaga Kesehatan Teladan.
"Ya mungkin Kepala Puskesmas melihat saya ada di tempat, tidak pernah absen, melakukan tugas dengan baik," katanya.
Setelah melalui proses seleksi, Abner pun terpilih menjadi satu dari empat Tenaga Kesehatan Teladan yang mewakili Maluku mendapat penghargaan dari Kementerian Kesehatan.
Curhat ke Presiden Joko Widodo
Curhat ke Presiden Joko Widodo
Terpilih menjadi satu dari 216 Tenaga Kesehatan Teladan (Nakes Teladan) 2016 dari Kementerian Kesehatan, Abner berkesempatan ke Jakarta sekitar satu minggu pada pertengahan Agustus 2016 lalu. Ia pun memiliki pengalaman berharga berbincang dengan Presiden Joko Widodo.
Tak menyia-nyiakan kesempatan emas, Abner menceritakan keinginannya untuk melanjutkan sekolah. Sebagai lulusan Sekolah Perawat Kesehatan, ia ingin sekolah lebih tinggi.
"Saya sampaikan kepada Bapak Presiden menyangkut pendidikan saya. Ada rasa minder juga. Mungkin di antara kita yang ada di ruangan ini, lulusan yang terendah itu saya. Teman-teman umumnya sekolah tinggi-tinggi. Saya lulusan Sekolah Perawat Kesehatan," katanya menceritakan perbincangannya dengan Jokowi.
Abner mengatakan, Jokowi memperhatikan dengan baik keinginan putra Maluku itu untuk sekolah lebih tinggi. "Beliau mengatakan akan dipertimbangkan," kata Abner.
Ya, semoga saja keinginan Abner untuk bisa melanjutkan sekolah lagi terwujud. Pendidikan yang lebih baik, tentunya ikut meningkatkan kemampuannya sebagai perawat yang berdampak pada masyarakat di puskesmas tempatnya bertugas.
Advertisement