Lenovo: Perlu Inovasi Produk Supaya Pasar PC Lebih Bergairah

Ketiadaan inovasi produk kurang mampu menarik para pengguna telah menjadi salah satu penyebab pasar PC ada di titik jenuh.

oleh M Hidayat diperbarui 02 Sep 2016, 23:45 WIB
#LenovoLaunch di Berlin. (Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat)

Liputan6.com, Berlin - PC sudah mati. PC di ambang kematian. PC ada di titik jenuh. Itulah beberapa pernyataan yang biasanya terlontar ketika bicara soal PC.

Diakui atau tidak, tren pasar PC memang mengalami penurunan. Laporan perusahaan riset Gartner menunjukkan, pengapalan PC secara global turun cukup drastis dalam 6 tahun terakhir ini (sejak 2010).

Worldwide PC market shrinking further


Fakta ini berbanding terbalik dengan tren pasar smartphone. Business Insider melaporkan, penjualan smartphone telah meningkat signifikan dalam 1 dekade ini (sejak 2006). Bahkan pada tahun lalu, pengapalan smartphone melebih 1,5 miliar.

Global smartphone shipments forecast


Lantas, bagaimana perusahaan seperti Lenovo menyikapi kondisi pasar PC yang mengkhawatirkan ini? Dalam sebuah wawancara khusus dengan awak media di sela-sela agenda Lenovo di Internationale Funkausstellung 2016 (IFA 2016) di Berlin, Jumat (2/9/2016), Ken Wong, President of Lenovo Asia Pacific dan Senior Vice President of Lenovo Group, memaparkan strategi Lenovo.

Pria yang akrab disapa Ken tersebut menilai pasar PC memang memiliki tantangan tersendiri. Namun, kata Ken, sejauh ini kontribusi PC terhadap Lenovo masih ada di angka yang wajar yaitu 16 persen. Adapun strategi pertama yang ditempuh Lenovo adalah selalu berinovasi. Ketiadaan inovasi produk kurang mampu menarik para pengguna telah menjadi salah satu penyebab pasar PC ada di titik jenuh.

"Untuk bisa memenangkan hati para pengguna diperlukan inovasi. Jadi, Lenovo selalu berusaha berinovasi untuk menimbulkan kembali excitement di hati para pengguna, sehingga mereka mau membeli PC," ujar Ken melanjutkan penjelasannya.

Ken memberi contoh bahwa beberapa tahun lalu, Lenovo berhasil mendobrak pasar dengan seri Yoga yang pada saat itu terbilang mengusung konsep inovatif. Setelah itu, menurut Ken, perusahaan-perusahaan lain pun mulai mengekor di belakang Lenovo di kategori yang sama.

Kemudian contoh lain yang paling hangat adalah temuan internal Lenovo mengenai peluncuran produk terbaru Lenovo pada Rabu (31/8/2016). Dijelaskan oleh Ken, tagar #LenovoLaunch dan #LenovoIFA yang menggema pada saat itu, melebih ekspektasi Lenovo.

"Kalau saya melihat data point dari rekan saya Nick (Nick Reynold, Chief Marketing Officer of Lenovo Asia Pacific, red.), angka kicauan di Twitter dan unggahan lainnya di dunia maya, betul-betul di luar dugaan kami," kata Ken bersemangat. Ken menganggap, hal itu sebagai respons sangat positif. Itu berarti pula, menurut Ken, kalau saja produk Lenovo yang diluncurkan kemarin tidak inovatif, respons yang didapat Lenovo tidak akan sepositif itu.

(Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya