Liputan6.com, Jakarta Garin Nugroho adalah seorang maestro. Setiap mencipta, Garin selalu melakukan inovasi-inovasi kreatif yang belum pernah dilakukan sineas lain. Dalam pertunjukan film terbarunya, “Setan Jawa” Garin berkolaborasi dengan komposer Rahayu Supanggah, mencipta film bisu hitam putih yang diiringi live gamelan pertama di dunia.
Baca Juga
Advertisement
Ini adalah kolaborasi kedua setelah 10 tahun lalu menghasilkan “Opera Jawa”.
Garin dalam pertunjukan “Setan Jawa” ini mengangkat mitologi Jawa mengenai pesugihan, yakni cara instan menjadi kaya dengan bantuan makhluk gaib.
“Kisah mitologi ini merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Dalam kisah-kisah mitologi daerah di Indonesia tersimpan nilai-nilai luhur serta ajaran moral yang berakar dari sejarah dan masyarakat," katanya sesaat sebelum pertunjukan dimulai di Gedung Teater Jakarta, Jumat 2 September 2016 malam.
Menurut Garin, kisah mistik di film Indonesia selama ini selalu identik dengan babi ngepet atau hantu-hantu yang hanya menakutkan. Dalam pertunjukan “Setan Jawa” Garin mengusung kisah cinta dan tragedi kemanusiaan awal abad 20. Tema cinta yang cukup klise, tapi Garin mampu menyampaikan dengan gambar dan musik yang memukau dari awal.
Diceritakan, Setio pemuda desa yang miskin, jatuh cinta pada putri bangsawan. Meski sang putri, Asih mencintai Setio, ibundanya menolak lamaran Setio. Setio lalu mencari akal bagaimana cara mencari uang dengan cara cepat. Maka ia pun mencari keberuntungan melalui kesepakatan dengan iblis yang dikenal sebagai “Kandang Bubrah”.
Namun kebusukan Setio itu diketahui Asih. Namun perempuan itu tetap mencintai suaminya dan berusaha membebaskannya dengan cara menemui setan pesugihan Kandang Bubrah.
Pertunjukan perdana film ini akan diselenggarakan di Teater Jakarta pada Sabtu dan Minggu, 3 dan 4 September 2016. Rencananya film ini akan diputar pada world premiere di Opening Night of Asia Pacific Triennial of Performing Arts di Melbourne pada Februari 2017.
Film Setan Jawa yang didukung Bakti Budaya Djarum Foundation ini Garin mengajak Asmara Abigal (Asih) yang memiliki latar belakang tari tango, flamenco, dan pole dance. Perempuan yang menyelesaikan pendidikan masternya di Italia ini juga pernah bermain di beberapa film termasuk, One Two Jaga yang disutradarai Nam, Ron, Malaysia.
Setio, diperankan oleh Heru Purwanto dari Sukoharjo, Solo yang telah menari sejak usia 6 tahun. Ia adalah pemain wayang orang Sriwedari Solo. Ia telah bekerja sama dengan Garin sejak 2008 dalam Opera Jawa.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.