Pertama di Dunia, Kuliah tentang Bedah di Bioskop

Pertengahan Agustus lalu digelar kuliah umum bedah saraf otak pertama kali di dunia yang digelar di bioskop menggunakan teknologi 3D.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 04 Sep 2016, 08:00 WIB
Kuliah umum bedah anatomi 3D Cinema pertama kalinya digelar pada 13-14 Agustus di Tangerang, Banten. (Foto: Helmi Affandi Abdullah)

Liputan6.com, Tangerang Pertengahan Agustus lalu digelar kuliah umum bedah saraf otak pertama kali di dunia yang digelar di bioskop. Tak tanggung-tanggung teknologi yang digunakan memakai tiga dimensi (3D). Membuat penonton serasa benar-benar berada di ruang operasi.

Ide kuliah umum di bioskop tiga dimensi bertajuk 3D Cinema Lecturer Neurosurgical Anatomy ini awalnya dicetuskan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan, Profesor Eka J. Wahjoepramono. Menurut Eka, rasa-rasanya inilah kuliah umum pertama di Indonesia, bahkan dunia, yang dilakukan di bioskop tiga dimensi.

"Saya belum tahu, tapi nampaknya ini pertama kali ada di dunia. Bahwa kita membuat 3D Cinema System. Jadi operasi kita, syuting otak itu direkam dengan tiga dimensi kemudian bahannya diolah menjadi Digital Cinema Pack atau DCP," kata Profesor Eka usai acara.

Dokter spesialis bedah saraf, Profesor Eka Wahjoepramono menjawab pertanyaan dalam sesi tanya jawab usai memberikan presentasi dalam Kuliah Umum Bedah Anatomi 3D Cinema di Cinemaxx Lippo Village, Tangerang (Foto: Helmi Affandi Abdullah)

Ide segar perkuliahan umum di bioskop dengan teknologi tiga dimensi ini pun mendapat tanggapan positif dari World Federation of Neurosurgical Societies (WFNS) Foundation.

"Mereka (WFNS) juga surprise kenapa ide pertama datang dari sini (Indonesia). Kenapa ide pertama bukan di Amerika tapi di Indonesia," katanya di sela-sela acara yang digelar di Cinemaxx Lippo Village Tangerang ini.

Kuliah umum bedah anatomi 3D cinema ini nampaknya menjadi pertama kali dilakukan di Indonesia. (Foto: Helmi Affandi Abdullah)

Peserta kuliah umum yang berasal dari negara tetangga pun datang dengan rasa penasaran terhadap konsep ini.

"Banyak peserta lain yang juga hadir dari India dan beberapa negara lain. Mereka datang karena penasaran dengan konsep yang ditawarkan, karena belum pernah menemukan metode serupa di negaranya masing-masing," ujar pria yang juga berprofesi sebagai dokter bedah di RS Siloam Karawaci ini.

Lewat kuliah umum yang digelar di bioskop menggunakan tiga dimensi, peserta pun mampu merasakan lebih nyata dirinya berada di ruang operasi. Prof Eka berharap dengan kuliah umum ini para peserta lebih mampu memahami anatomi otak dengan lebih bak. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya