Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tak tahu Google? Mesin pencari ini telah menjadi sahabat dekat sehari-hati bagi semua kalangan. Mulai dari pelajar SD hingga mungkin sekelas presiden pun menggunakannya.
Kini Google tak hanya berperan sebagai mesin pencari, tapi juga produk gratis lainnya yang tak kalah bermanfaat bagi kehidupan manusia modern saat ini.
Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin, dua mahasiswa Pascasarjana Doktoral (PhD) Stanford University, California, Amerika Serikat. Awalnya dua pemuda ini bermimpi untuk menciptakan mesin pencari dan indeks untuk semua website yang ada. Misi mereka menciptakan Google ini adalah mengumpulkan informasi dunia dan membuatnya dapat diakses dan bermanfaat oleh semua orang.
Page dan Brin mendapatkan dana dari investor Sun Microsystems sebesar US$ 100 ribu (sekitar Rp 13 miliar). Di awal pendirian, keduanya berfokus untuk menciptakan Google sebagai mesin pencari saja, tapi seiring perkembangan dan kemajuannya, Google memproduksi layanan berbagai produk, akuisisi, dan kerja sama di bidang mesin pencari inti Google.
Perusahaan ini menawarkan perangkat lunak produktivitas daring (dalam jaringan), termasuk surat elektronik (surel), paket aplikasi perkantoran seperti Google Drive dan Google Form, dan jejaring sosial Google+.
Produk-produk lainnya juga ditelurkan seperti aplikasi untuk menjelajah web, mengatur dan menyunting foto, dan pesan instan. Perusahaan ini juga memprakarsai pengembangan sistem operasi Android untuk telepon genggam dan Google Chrome OS untuk jajaran netbook Chromebook.
Google kini telah melebarkan sayap ke perangkat keras komunikasi. Mereka bekerja sama dengan berbagai produsen elektronik besar untuk memproduksi perangkat Nexus-nya dan mengakuisisi Motorola Mobility pada Mei 2012. Tahun 2012, infrastruktur serat optik dipasang di Kansas untuk memfasilitasi layanan Internet pita lebar Google Fiber. Semua itu tercipta dari keuntungan Google yang berasal dari layanan periklanan online Google AdWords.
Google saat ini diperkirakan mengoperasikan lebih dari satu juta server di beberapa pusat data di seluruh dunia dan memproses lebih dari satu miliar kueri pencarian dan sekitar 24 petabita data buatan pengguna setiap harinya.
Advertisement
Pada bulan Desember 2012, Alexa menyebut google.com sebagai situs web paling banyak dikunjungi di dunia. Situs-situs Google dalam bahasa lain masuk peringkat 100 teratas, sebagaimana halnya situs milik Google, seperti YouTube dan Blogger. Google menempati peringkat kedua di basis data ekuitas merek BrandZ.
Namun demikian, dominasi pasarnya menuai kritik mengenai hak cipta, penyensoran, dan privasi. Pada tahun 2014, Google juga mendapat penghargaaan dari Business Insider sebagai perusahaan yang memiliki merk paling memiliki nilai jual yang tinggi.
Pada 10 Agustus 2015, Google melalui postingan blog, CEO Google Larry Page mengumumkan pembentukan perusahan baru bernama Alphabet yang akan menjadi perusahaan induk mencakupi Google dan usaha-usaha lain yang tak terlalu terkait erat dengan bisnis utama Google. Pada restrukturisasi tersebut, Larry Page menjadi CEO perusahaan baru Alphabet. Sergey Brinn menjabat sebagai President Alphabet didampingi Erich Schmidt sebagai Executive Chairman. Sedangkan, CEO Google akan dijabat oleh Sundar Pichai.
Setelah Google IPO (penawaran saham ke publik) pada Agustus 2004, dilaporkan bahwa pendiri Sergey Brin dan Larry Page, dan CEO Eric Schmidt, meminta bahwa gaji mereka dipotong hingga menjadi U$1 saja. Meski demikian, sebagai pendiri, keduanya sudah memegang royalti kekayaan yang sangat tinggi. Pada tahun 2007, Forbes melaporkan bahwa Sergey Brin dan Larry Page menempati urutan ke-5 dengan kekayaan masing-masing U$18,5 miliar.
Sejarah lain mencatat, pada 4 September 1963, pesawat maskapai Swiss Air dengan nomor penerbangan 306 jatuh di dekat Dürrenäsch, Swiss, menewaskan seluruh penumpangnya. Kemudian pada 4 September 1971, Pesawat Boeing 727 Penerbangan 1866 Alaska Airlines jatuh dekat Juneau, Alaska, menewaskan seluruh penumpang berjumah 111 orang
Baca Juga