Liputan6.com, Vatikan City - Bunda Teresa dari Kolkata, dikanonisasi sebagai Santa oleh Gereja Katolik Roma pada Minggu (4/9/2016), 19 tahun setelah kepergiannya.
Ribuan peziarah memadati Lapangan Santo Petrus di Vatikan untuk menghormati kanonisasi Bunda Teresa, biarawati peraih Nobel Perdamaian yang mengabdikan diri di sebuah kota miskin India, Kolkata.
Advertisement
Saat ini sedang berlangsung kanonisasi Bunda Teresa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus. Dilansir dari Reuters, diperkirakan lebih dari 100.000 orang memadati Basilika Santo Petrus.
"Semua yang dilakukannya memberi teladan bagi seluruh dunia," ujar pelajar berusia 17 tahun, Massimiliano D'Aniello dari Grosseto, Italia, yang membuat teater musikal tentang Bunda Teresa.
"Ia menunjukkan bahwa kita tak dapat melakukan segala hal, namun perbuatan kecil dengan banyak cinta adalah yang penting," ujarnya.
Dibalik sejumlah kiprahnya di bidang kemanusiaan, sejumlah kritikan turut menghiasi perjalanan Bunda Teresa. Beberapa pihak menyebut, biarawati dari Kolkata itu hanya sedikit meringankan rasa sakit dan tak berupaya mengatasi akar penyebab kemiskinan.
Namun Paus Yohanes Paulus II yang sering bertemu dengannya, tak meragukan kelayakan Bunda Teresa untuk menjadi seorang santa.
Bunda Teresa pun menjalani pemurnian pada Oktober 2003 oleh almarhum Paus Yohanes Paulus II.
Umat Katolik percaya bahwa orang suci adalah seseorang yang menjalani hidup kudus dan sudah ada di surga. Mereka juga dipercaya berkomunikasi dengan Tuhan dan melakukan mukjizat.
Bunda Teresa dikabarkan dapat menyembuhkan seorang perempuan India dari kanker perut pada 1998 dan seorang pria Brasil dari infeksi otak pada 2008.
Kanonisasi Bunda Teresa juga akan dirayakan di Skopje, Makedonia, tempat ia dilahirkan pada 26 Agustus 1910 dari orangtua berkebangsaan Albania.
Sementara itu di Kolkata, tak ada perayaan besar di helat. Namun doa, diskusi, dan acara budaya akan digelar dengan tenang.
Seorang Warga Kolkata yang tumbuh di dekat pusat sekolah biara di mana Bunda Teresa bekerja berkata bahwa ia telah memilih India sebagai rumahnya.
"(Bunda Teresa) milik India dan tinggal dengan warga India dan selamanya akan berada di hati kami," ujar Sharma.