Liputan6.com, Hangzhou - Presiden Jokowi menerima kunjungan Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Arab Saudi yang juga merupakan Wakil Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdul Aziz Al-Saud sebelum menghadiri pembukaan KTT G20 di Hanzhoung, Tiongkok.
Dalam pertemuan itu, Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Retno mengatakan ada dua hal utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
Advertisement
"Dua topik yang dibicarakan adalah upaya untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan mengenai masalah haji," ujar Retno usai pertemuan tersebut di Hotel Dahua Boutique, Hanzhoung, Minggu (4/8/2016).
Retno mengatakan, Jokowi juga meminta pihak Arab Saudi mempertimbangkan penambahan kuota haji bagi Indonesia dengan menggunakan kuota yang tidak terpakai oleh negara lain.
"Apakah memungkinkan apabila kuota-kuota yang tidak dipakai oleh negara lain dapat digunakan oleh Indonesia?" ucap Retno berdasarkan keterangan yang diterima dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.
Hal ini, menurut Retno sangat penting dibicarakan terlebih dahulu dengan pemerintah Arab Saudi sebelum dibicarakan dengan negara lain yang memiliki kelebihan kuota haji.
"Kita harus berbicara terlebih dahulu dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi," kata Retno.
Jokowi juga menyampaikan kondisi antrean haji di Indonesia yang waktunya bisa mencapai 20 tahun. Untuk itu, ia berharap Arab Saudi dapat menambah kuota haji bagi Indonesia agar antrean haji tidak terlalu memakan waktu lama.
"Apakah ada kuota tambahan untuk haji yang berasal dari Indonesia karena untuk beberapa provinsi di Indonesia pada saat yang bersangkutan akan beribadah haji menunggu waktu lebih dari 20 tahun," ucap Retno.
Menanggapi hal ini, Pangeran Salman akan memerintahkan Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia membahas kuota haji tersebut.
Investasi Besar-besaran
Retno mengatakan, Arab Saudi ingin melakukan investasi secara besar-besaran di Indonesia. Tiga sektor yang menarik perhatian Saudi yaitu sektor pengilangan minyak, pembangunan rumah murah, dan pariwisata.
"Mereka menyebutnya mega investment," kata Retno.
Mantan Dubes Belanda itu mengatakan, Pangeran Salman sangat berharap adanya tindak lanjut dari pertemuannya dengan Presiden Jokowi.
"Ada beberapa tindak lanjut dan tadi saya dan Seskab melanjukan pertemuan dengan[ Ahmad Al Khatib](menyampaikan kondisi antrean ibadah haji di Indonesia yang waktunya bisa mencapai 20 tahun "")," ucap Retno.
Ahmad Al-Khatib merupakan utusan pemerintah Arab Saudi untuk melakukan pembicaraan awal tentang rencana kerja sama tersebut.
"Oktober nanti Raja Arab Saudi akan ke Indonesia dan kunjungan ini diharapkan membawa sejarah yang membawa hasil konkret bagi kedua negara," Retno menandaskan.