Kecurigaan Nenek Saat Mandikan Jasad VN Korban Geng Motor Cirebon

Nenek korban, VN (16), mendapati banyak luka aneh di tubuh cucunya saat memandikan jenazah korban yang awalnya disebut karena kecelakaan.

oleh Panji Prayitno diperbarui 05 Sep 2016, 07:01 WIB
Kepergian VN di tangan geng motor Cirebon itu membuat keluarganya terpukul. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Kepergian VN (16) di tangan geng motor asal Cirebon, Jawa Barat, masih membawa luka di hati keluarga. Terutama dalam diri sang nenek, Stm (60).

Air mata kesedihan tak hentinya diteteskan nenek VN saat melihat jenazah cucunya sudah tak bernyawa. Stm mencoba ikhlas. Bahkan ia turut memandikan jenazah VN sebelum dimakamkan.

Namun, di tengah proses memandikan jenazah VN, sang nenek sempat curiga melihat kondisi tubuh korban yang saat itu diduga meninggal karena kecelakaan.

"Pas saya mandikan kok jenazah cucu saya ada luka aneh. Saya merasa heran masak tabrakan di trotoar dan tiang listrik lukanya seperti itu," ucap sang nenek di Cirebon, Minggu, 4 September 2016.

Sang nenek menyebutkan, saat memandikan ia melihat luka-luka aneh di tubuh VN bagian kaki, kepala dan muka yang memar gosong seperti bekas pukulan keras. "Di bagian kepala belakang cucu saya jadi lunak."

Kendati demikian, Stm akhirnya mencoba berpikir positif dan meyakini sang cucu benar korban kecelakaan. Namun, selang beberapa waktu kemudian setelah pemakaman, kecurigaan Stm  diperkuat dengan temuan baru bahwa VN bersama kekasihnya RS merupakan korban pembunuhan oleh geng motor.

Mendengar kejadian tersebut, sang nenek merasa sedih dan sangat terpukul hingga tak mampu berbicara. "Saya hanya menangis dan terus menangis kenapa kepergian cucu saya tragis seperti ini. Diperkosa secara bergiliran sampai sempat kritis dan meninggal dunia. Waktu jenazah dibawa ke rumah juga posisi kaki sudah digips," tutur dia.

Dia mengaku tak ada kecurigaan atau firasat tidak enak saat VN pergi meninggalkan rumah. VN, kata dia, sempat meminta uang Rp 10 ribu kepada ayahnya dan Rp 50 ribu kepada kakaknya sebelum keluar rumah.

"Cucu saya itu anak keempat bungsu dari empat bersaudara, yang satunya sudah meninggal," kata Stm.

Sementara itu sang ayah, Was (47), mengaku terpukul berat mendengar kabar kepergian VN. Terlebih saat diketahui VN adalah korban pembunuhan sadis geng motor. "Saya langsung mengabari istri di Malaysia dan istri saya nangis tak henti," ujar dia.

Dari kejadian ini, Was meminta pelaku dihukum berat bahkan keluarga meminta pelaku dihukum mati. Selain itu, dia juga meminta aparat kepolisian meminta agar meningkatkan keamanan di masyarakat.

"Tumpas habis saja geng motor karena meresahkan warga yang tidak tahu apalagi kalau lagi keluar malam. Saya minta polisi dan pemerintah serius membasmi geng motor agar tidak berkeliaran lagi," ayah VN yang menjadi korban kebrutalan geng motor Cirebon.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya