Aksi Pejabat Polda Riau Angkat Gelas dengan Terduga Bakar Lahan

Para pejabat Polda Riau juga mengangkat jempol sambil memasang senyum lebar bersama direktur perusahaan terduga pembakar lahan.

oleh M Syukur diperbarui 05 Sep 2016, 07:31 WIB
Perusahaan sawit itu sedang diusut dalam kasus pembakaran lahan yang menewaskan satu anggota TNI Praka Wahyudi. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Foto kontroversial yang menampilkan para pejabat tinggi Polda Riau kongko bersama direktur sebuah perusahaan sawit terduga pembakar lahan beredar di media sosial sejak pekan lalu. Para pejabat Polda Riau tak menampik pertemuan di sebuah hotel itu. Namun, mereka berkelit hanya untuk membahas kasus.

Kasus dimaksud adalah tewasnya seorang pegawai honorer Dispenda Kepulauan Meranti, Apri Adi Tama, yang menjadi tersangka pembunuhan seorang polisi bernama Brigadir S Tambunan.

Pada pertemuan tersebut hadir Direktur Reskrimum Polda Riau Kombes Surawan, Kapolresta Pekanbaru Kombes Toni Hermawan, Anggota Propam Mabes Kombes Hendrawan hingga Direktur Reskrimsus Polda Riau Kombes Rivai Sinambela.

Kombes Surawan mengaku pertemuan itu berlangsung antarteman seangkatan dan senior. Kehadiran Rivai Sinambela dinilai perlu karena berpengalaman menjabat sebagai Direktur Reskrimum. Namun, sosok yang paling mencuri perhatian adalah AY, direktur perusahaan PT APSL, yang notabene tidak berkaitan dengan pembahasan kasus yang dimaksud.

AY yang berkaus abu-abu merupakan salah satu petinggi PT APSL yang lahannya terbakar di Kabupaten Rokan Hulu dan Rokan Hilir, Riau. Kasus kebakaran lahan itu tengah diusut Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau menyusul meninggalnya seorang anggota TNI AD Praka Wahyudi saat berupaya memadamkan kebakaran lahan.

Dalam foto tersebut, para pejabat, termasuk AY, berfoto memasang senyum lebar sambil mengangkat gelas kecil yang biasa disebut sloki. Sloki itu diduga berisi minuman keras. Apalagi, dalam foto tersebut juga telihat sejumlah botol miras tersedia di atas meja.

Pada foto pertama, AY tampak mengacungkan gelas bersama pejabat utama Polda Riau lainnya. Sementara di foto kedua dia berdiri di belakang sambil mengepalkan kedua tangannya.

Perusahaan sawit itu sedang diusut dalam kasus pembakaran lahan yang menewaskan satu anggota TNI Praka Wahyudi. (Liputan6.com/M Syukur)


Polda Riau membantah pertemuan itu membahas kasus kebakaran. Para pejabat Polda yang wajahnya terekam dalam foto itu ramai-ramai mengaku bertemu dengan petinggi perusahaan yang bermasalah secara tak sengaja.

"Kita lagi analisis dan evaluasi kasus Meranti karena kita yang tangani. Ada juga orang Paminal Div Propam Mabes (Kombes Hendrawan)," ujar Direktur Kombes Surawan yang hadir dalam pertemuan di lounge Grand Central, saat jumpa pers, Jumat, 2 September 2016 lalu.

Ketika membahas hal itu, rombongan pejabat utama Polda Riau melihat rombongan pemilik hotel. Di sana juga Anton Yan bersama beberapa orang lainnya. "Karena kenal, kami hampiri ke meja mereka. Dan itu tak terkait soal kebakaran lahan, lagian saya, direktorat saya tidak ada kaitannya dengan kebakaran lahan," sebut Surawan.

Terkait hadirnya Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Kombes Rivai Sinambela, Surawan menyebut sengaja mengundangnya. Dia mengaku ingin meminta saran karena Rivai merupakan pejabat sebelum dirinya.

"Minta saran karena (Rivai) pernah menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum," ujar Surawan.

Sementara, kehadiran Kapolresta Pekanbaru Kombes Toni Hermawan disebut Surawan karena dia satu angkatan di Akpol.

"Saya datang karena di sana ada Kombes Hendrawan (dari Propam Mabes). Dia angkatan saya dan tetangga saya di Bandung," kata Toni menimpali pernyataan Surawan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya