Liputan6.com, Jakarta Di tengah mimpi besar Green Day untuk menghancurkan Punk Pop di tahun ini, band asal Kanada, Simple Plan agaknya punya misi tersendiri dalam karier mereka. Salah satunya bisa dilihat dari konsistensi mereka dalam mewakili kemarahan dan kekecewaaan para remaja di seluruh dunia.
Benar saja, ketika band-band seumuran mereka mulai beranjak ke ranah tatanan sosial ataupun problematika orang dewasa, Simple Plan memilih untuk tetap lari di tempat. Album kelima, Taking One For The Team yang dirilis pada November 2015 lalu pun jadi bukti akan misi penting Simple Plan.
Baca Juga
Advertisement
"Kami sudah 15 tahun berdiri. Dan kami masih lima orang yang sama seperti saat pertama kali membangun band ini," ucap sang vokalis, Pierre Bouvier, saat tampil di Ecovention, Ecopark, Ancol, Jakarta, Minggu (9/5/2016) kemarin.
Pada Sabtu (3/9/2018), Simple Plan manggung di kawasan Garuda Wishnu Kencana, Bali. Di sana bersama beberapa penyanyi dan band Indonesia dan mancanegara, band ini menghibur masyarakat lewat panggung Soundrenaline 2016.
Ya, berkat album kelima tersebut, Simple Plan kembali menggelar tur dunia. Dua kota di Indonesia, Bali dan Jakarta menjadi tempat persinggahan mereka setelah sebelumnya menyapa sejumlah negara di Asia
Perpaduan Nostalgia dan Generasi Baru Punk Pop
Di Jakarta sendiri, Simple Plan memulai konsernya pada sekitar pukul 21.00 WIB dengan mengumandangkan dua lagu jagoannya, "Opinion Overload" dan "Jetlag". Ratusan penonton yang sudah menanti sejak pukul 19.00 WIB pun langsung melonjak kompak. Mereka semakin bersemangat saat tahu jika lagu berikutnya adalah Jump.
"Selamat malam Jakarta, apa kabar, senang rasanya bisa kembali ke kota yang indah ini. Aku juga melihat beberapa wajah yang sudah familiar di sini," seru Pierre yang dijawab tepuk tangan para penontonnya.
Maklum, Simple Plan sudah lebih dari sekali tampil di Jakarta. Sambutan yang meriah di setiap konser membuat kota ini memiliki tempat tersendiri di hati mereka.
"Siapa yang sudah siap berpesta dengan simple plan malam ini. Semuanya siap-siap untuk lompat," lanjutnya mengocok adrenalin fans.
Setelah beberapa kali memperkenalkan lagu baru, termasuk cover "Uptown Funk" milik Bruno Mars, Simple Plan kembali mendominasi babak kedua lewat karya-karya lama mereka. Lagu-lagu macam "Crazy", "I'm Just a Kid", "Shut Up", "This Song Saved my Life", hingga yang terakhir "Perfect" pun sukses menuai "koor" panjang dari para penggemar Simple Plan.
"Terimakasih banyak Jakarta," teriak Pierre puas. Ruangan ber-AC tersebut secara tidak langsung menjadi titik temu antara para generasi 2000-an dengan wajah-wajah remaja saat ini.
Advertisement