4 Fakta Mengejutkan Perampokan Pondok Indah

Perampok sempat melakukan pertemuan di sebuah hotel di kawasan Jakarta Selatan.

oleh Audrey Santoso diperbarui 05 Sep 2016, 13:33 WIB
Petugas kepolisian melakukan pengintaian di lokasi perampokan disertai penyanderaan di Kawasan Pondok Indah, Jakarta, Minggu (3/9). Dua tersangka pelaku perampokan disertai penyanderaan dilumpuhkan polisi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Rumah mewah milik mantan Vice President ExxonMobil, Asep Sulaeman, di Jalan Bukit Hijau IX Nomor 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan, disatroni dua perampok, Sabtu, 3 September lalu.

Perampok yang berinisial AJS dan S menyandera, menyakiti, dan mengancam korban selama berjam-jam di dalam rumah, sampai akhirnya polisi datang untuk menyelamatkan Asep sekeluarga.

Kasus ini mendapat atensi dari para pejabat kepolisian. Antara lain Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Tubagus Ade Hidayat, Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul, dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Awi Setiyono.

Awi mengungkapkan empat fakta mengejutkan terkait percobaan perampokan di rumah mewah tersebut:


Perampokan Direncanakan di Hotel

Kasus perampokan rumah mewah Pondok Indah ditangani Reserse Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan.

Berdasarkan penyelidikan mendalam, polisi mendapat informasi bahwa para perampok sempat melakukan pertemuan di sebuah hotel di Jakarta Selatan sebelum melancarkan aksi.

"Kita periksa tujuh orang. Dua tersangka, lima saksi, dan ini setiap waktu ada perkembangan yang signifikan," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Senin (5/9/2016).

"Belakangan, bertambah dari saksi pengelola hotel. Di salah satu hotel di Jakarta Selatan, mereka melakukan meeting untuk perampokan ini. Mereka menyaksikan ada lima orang yang masuk ke kamar yang disewa pelaku," ujar Awi.


Direncanakan Sebulan Sebelumnya

Awi mengatakan, dari hasil pemeriksaan tersangka AJS dan S sudah mempersiapkan aksi kejahatan tersebut selama sebulan sebelumnya. Biasanya, komplotan AJS mengadakan rapat di rumah kontrakannya, Tangerang, Banten.

Ia menambahkan, satu hari sebelum menyelinap ke rumah Asep Sulaeman, AJS sempat berkumpul dengan komplotannya untuk membahas skenario perampokan di hotel.

"Tersangka mempersiapkan diri selama satu bulan di kontrakannya. Pada H-1, tersangka menyewa hotel atas nama inisial AJS, dia mengumpulkan mereka (anggota komplotannya) berempat. Kendaraan pun yang dipakai milik tersangka AJS," ucap Awi.


AJS Pakai Pistol Mirip James Bond

Polisi menyita sepucuk senjata api laras pendek jenis walter beserta beberapa butir peluru AK 43 kaliber 7,65, dan peredam bunyi letusan dari tangan kedua tersangka.

Beberapa barang bukti tersebut ditemukan polisi di lokasi perampokan, Pondok Indah, dan rumah kontrakan tersangka, Villa Ilhami, Tangerang Banten, Sabtu, 3 September 2015 malam.

"Yang ditemukan waktu Sabtu malam itu senjata jenis walter. Kita temukan di lemari baju tersangka, juga peredam serta beberapa butir peluru 43 kaliber 7,65," ujar mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur ini.

Diketahui, karakter utama film fiktif agen rahasia Amerika Serikat, James Bond, juga menggunakan senjata api berbentuk kecil jenis walter PPK.


Pelaku Pernah Menjadi Pengawal Korban

Salah satu perampok, yang juga diduga sebagai aktor intelektual perampokan, AJS mengaku kenal dengan korbannya. Fakta yang sedang dikonfirmasi kebenarannya oleh polisi adalah pengakuan AJS bahwa ia pernah mengawal korban semasa masih menjadi pejabat di ExxonMobil selama lima bulan.

AJS mengaku merupakan salah satu anggota keamanan ExxonMobil selama kurun waktu 2010 hingga 2016. Namun, Asep mengaku tak pernah kenal dengan pelaku.

"Pengakuan korban tidak kenal, pengakuan tersangka kenal. Fakta hukumnya bahwa tersangka menyatakan pernah bekerja di ExxonMobil. Dia mengakui kerja sejak 2010 sampai 2016. Ini harus dikonfirmasi juga sama Exxon. Ini Exxon juga kita panggil," terang Awi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya