Membandingkan Spesifikasi Motor Vinales, Rossi, dan Marquez

Suzuki yang belum masuk ke jajaran tim elite berhasil curi perhatian di MotoGP 2016

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 05 Sep 2016, 19:19 WIB
Pebalap Suzuki, Maverick Vinales (25), memimpin balapan MotoGP Inggris yang digelar di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu (4/9/2016). (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, London - Gelaran MotoGP di Sirkuit Silverstone, Inggris, akhir pekan lalu menyuguhkan beberapa kejutan. Maverick Vinales berhasil jadi juara dan disusul oleh Cal Crutchlow di posisi kedua. Padahal, keduanya bukan berasal dari tim elite di kelas utama balap motor bergengsi itu.

Khusus mengenai Vinales, pembalap berusia 21 tahun ini berhasil mengejutkan publik bersama dengan Suzuki GSX-RR. Motor berkelir biru ini melebihi ekspektasi setelah beberapa kali dirundung masalah teknis.

Vinales mengeluhkan perihal sistem elektronik GSX-RR yang buruk ketika berlaga di Assen, Belanda. Kasus lainnya terjadi ketika di GP Mugello, Vinales mengeluhkan akselerasi yang buruk.

Spesifikasi teknis Suzuki GSX-RR secara garis besar serupa dengan motor peserta lainnya di MotoGP seperti Yamaha YZR-M1, Ducati Desmosedici, dan Honda RC213V sesuai dengan regulasi balap yang berlaku untuk musim 2016.

Suzuki GSX-RR menggendong mesin 1.000 cc dengan tenaga maksimal paling kecil di antara peserta lain, yakni 236 Tk. Adapun motor lainnya yaitu Yamaha YZR-M1 memiliki output maksimal 240 Tk, Ducati Desmosedici GP 245 Tk, dan Honda RC213V 241 Tk.


Bedah spesifikasi

Suzuki 

Masing-masing pabrikan mengembangkan teknologi berbeda agar motornya kompetitif selama semusim balapan. Yamaha contohnya, mesin empat silinder 1.000 cc liquid cooled mengadopsi crossplane crankshaft.

Karakter mesin segaris ini juga terdapat pada GSX-RR garapan Suzuki. Motor ini pertama kali diperkenalkan pada 30 September 2014, dengan status sebagai pengganti Suzuki GSV-R.

Besaran output GSX-RR musim ini jauh lebih baik dibanding musim lalu karena melonjak 9,4 Tk. Sebagai 'pemain baru', Suzuki terus menambal segala kelemahan teknis yang terjadi pada GSX-RR di tiap seri.


Mesin Yamaha, Honda, dan Ducati

Beralih ke Yamaha, pabrikan berlogo garputala ini mengandalkan teknologi crossplane crankshaft. Teknologi ini secara garis besar yaitu kruk as mesin multi silinder, dengan jarak 90 derajat.

Ledakan pada piston terjadi secara berurutan dengan jeda yang cukup rapat. Adapun susunan pada piston saat bekerja mirip seperti anak tangga sehingga perputaran crankshaft lebih seimbang.

Sementara Honda dan Ducati mengadopsi mesin V4 liquid cooled. Perbedaan mendasar pada keduanya yaitu pada teknologi klep, dimana Ducati merancang sistem Desmodromic pada mesinnya.

Desmodromic ini antara lain menggerakkan buka-tutup klep tanpa bantuan per seperti motor 4-tak biasa. Mesin konvensional bekerja dengan perbandingan gerak 1 : 2, yaitu dua putaran kruk as, satu putaran kem. Adapun pada Desmodromic perbandingannya 1 : 1 antara putaran kruk as dengan kem.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya