Top 3: Alien Diduga Ledakkan Satelit Facebook

Meledaknya sebuah roket milik SpaceX, Falcon 9, menimbulkan sejumlah pertanyaan yang belum terjawab.

oleh Tanti YulianingsihAlexander LumbantobingCitra Dewi diperbarui 05 Sep 2016, 19:15 WIB
Detik-detik meledaknya Falcon 9 yang mengangkut satelit Amos-6 (US Launch Report )

Liputan6.com, Jakarta - CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengungkapkan kekecewaannya ketika roket milik SpaceX, Falcon 9, meledak di tempat peluncuran Cape Canaveral, Florida, pada Kamis 1 September lalu. Roket itu sedang mengangkut satelit milik Facebook.

Peristiwa ledakan roket tersebut menjadi pusat perhatian pembaca Liputan6.com kali ini, apalagi karena beredarnya sebuah foto yang menampilkan benda tak dikenal dekat dengan lokasi kejadian. Benda apakah itu? 

Kemudian para pembaca penasaran membaca nasib dua pria perjaka yang tidak akan pernah berhubungan seks. Mereka adalah Sorence Owiti Opiyo asal Kenya dan Roberto Esquivel Cabrera asal Meksiko.

Ketika kaum pria mendambakan penis yang besar, dua pria ini malah tidak bisa melakukan hubungan seks karena ukuran penis mereka yang terlalu besar.

Terakhir, para pembaca penasaran dengan pengalaman mati suri yang telah membawa dokter Rajiv Parti ke surga dan neraka. Dokter asal California itu berbagi kisahnya yang mati suri karena demam luar biasa yang mencapai suhu 40 derajat Celcius.

Berikut adalah Top 3 Global untuk Senin (5/9/2016) sore: 

 

1. Ini Bukti Ledakan Roket Pengangkut Satelit Facebook Ulah Alien?

Obyek hitam yang diduga menjadi penyebab meledaknya Falcon 9 (Daily Mail)

Sebuah roket milik SpaceX, Falcon 9, meledak di tempat peluncuran Cape Canaveral, Florida, Insiden itu turut menghancurkan Amos-6, satelit yang akan digunakan oleh Facebook.

Peristiwa yang terjadi pada Kamis 1 September pukul 09.07 waktu setempat itu sontak membuat SpaceX dan Facebook kecewa mendalam.

"Aku sangat kecewa mendengar kegagalan peluncuran SpaceX yang menghancurkan satelit kami di mana akan menjadi saluran bagi banyak pengusaha dan semua orang di seluruh benua," ujar CEO Facebook, Mark Zuckerberg, dalam sebuah postingannya.

CEO Space X, Elon Musk mengatakan dalam akun Twitter miliknya bahwa ledakan terjadi ketika dilakukan pengisian bahan bakar. Namun penyebab pastinya belum diketahui.

Sementara itu sejumlah pencetus teori konspirasi mengatakan, terdapat 'anomali' dalam ledakan tersebut. Mereka menyebut insiden itu terjadi karena alien menyabotase peluncuran Falcon 9.

Selanjutnya...


2. Kisah Pilu 2 'Perjaka' yang Tak Bisa Berhubungan Seks

Dengan rangsangan dan pelumasan yang memadai, kebanyakan vagina meregang untuk menampung apapun ukuran penisnya.

Penis adalah lambang kejantanan setiap pria. Organ vital kaum adam itu tak ayal menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka.

Namun perasaan demikian tak dialami para pria ini. Mereka mungkin akan jadi perjaka seumur hidup, jika urung mendapatkan pengobatan terkait ukuran Mr P yang berbeda dengan umumnya.

Adalah Sorence Owiti Opiyo yang memiliki penis berukuran 10 kali lebih besar dari ukuran rata-rata. Pria asal Kenya itu merasa menderita, tak bisa mewujudkan keinginannya memiliki keluarga, sebab ia tak bisa berhubungan seksual.

Setali tiga uang dengan Opiyo, Roberto Esquivel Cabrera asal Meksiko ini juga memiliki penis besar. Ukurannya mencapai 48 cm.

Akibat ukuran bagian tubuhnya yang tak biasa itu, ia tak dapat bekerja sehingga harus menyambung nafkahnya dari belas kasihan atau mengais-ngais sisa-sisa makanan.

Selanjutnya...

 

3. Pengakuan Dokter yang Mati Suri: Aku Melihat Surga dan Neraka

Rajiv Parti mengaku pernah mengalami mati suri dan melihat surga serta neraka (News.com.au)

Seorang dokter anestesi asal California, Rajiv Parti, mengaku pernah berkelana ke alam baka tanpa disengaja. Saat itu, menurutnya, ia melayang di antara surga dan neraka.

Peristiwa tersebut berawal dua hari sebelum Natal 2010. Parti dilarikan ke rumah sakit karena mengalami demam dengan suhu melebihi 40 derajat Celsius.

Ia pun harus menjalani operasi darurat untuk mengeringkan daerah panggulnya dan mengambil sfingter akibat infeksi yang telah menyebar ke darahnya.

Berbaring di tempat tidur operasi, sekarat, dan jatuh tak sadarkan diri, membuat Parti membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk dapat benar-benar 'bangun'.

"Ketika dokter bedah melakukan operasi terhadap tubuhku, aku dapat melihat tindakan itu dari langit-langit," ujarnya kepada News.com.au seperti dikutip Liputan6.com pada Minggu 4 September 2016.

Selanjutnya...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya