Hadapi Libur Idul Adha, DPR Minta Pemerintah Tidak Lengah

Berdasarkan data Korlantas Polri, pada arus mudik dan balik Lebaran 2016, telah terjadi 1.947 kecelakaan lalu lintas.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Sep 2016, 12:33 WIB
Ribuan kendaraan terjebak kemacetan di pintu tol Brebes Timur, Jawa Tengah, Minggu (3/7). Seluruh 8 gardu tol di pintu keluar Brebes Timur pun dioperasikan dan diperkiran puncak arus mudik pada hari hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi V DPR RI meminta pemerintah untuk membuat perencanaan dan eksekusi yang lebih baik menjelang libur panjang akhir pekan ini, yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha pada hari Senin, 12 September 2016. Meskipun, arus mudik kali ini tidak akan sebesar momen lebaran lalu, namun volume kendaraan menuju kota-kota di Jawa diperkirakan akan meningkat tajam.

“Pemerintah jangan meremehkan libur panjang Idul Adha ini. Kasus kemacetan parah saat libur panjang akhir tahun 2015 dan musim mudik lebaran 2016 sudah cukup jadi pelajaran. Akibat perencanaan yang kurang baik, masyarakat akhirnya banyak yang menjadi korban,” jelas anggota Komisi V DPR RI Fathan Subchi, Selasa (6/9/2016).

Berdasarkan data dari Korlantas Polri, pada arus mudik dan balik Lebaran 2016, mulai 30 Juni hingga 9 Juli 2016, telah terjadi 1.947 kecelakaan lalu lintas di seluruh wilayah Indonesia. Dari jumlah tersebut sebanyak 366 orang meninggal dunia, 634 orang luka berat dan 2.537 luka ringan.

Pada musim mudik lebaran 2016, ribuan kendaraan sempat terjebak di pintu tol Brebes Timur atau dikenal dengan sebutan Brexit, lantaran pintu tol dua jalur ini tak mampu menampung tingginya volume kendaraan yang masuk. Bahkan, akibat kemacetan panjang hingga 20 kilometer, sebanyak 12 orang meninggal dunia pada arus mudik 3 hingga 5 Juli 2016.

Sebelumnya, terkait kekacauan di Brexit pada mudik Lebaran 2016, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Puji Hartanto mengakui bahwa pemerintah telah salah perhitungan. Pemerintah beranggapan libur panjang menjelang Lebaran 2016 akan mampu mengurai kemacetan. Namun faktanya berbeda.

Fathan menegaskan, Budi Karya Sumadi sebagai menteri perhubungan yang baru harus memiliki perencanaan dan solusi taktis agar kemacetan dan jatuhnya korban jiwa di setiap libur panjang dapat dihindari. Apalagi infrastruktur di jalur pantura terus diperbaiki dengan investasi triliunan rupiah.

“Kerja konkret dari menteri baru sangat ditunggu oleh masyarakat. Jangan sampai setelah ganti menteri kondisinya justru lebih buruk,” tandas Fathan.

Fathan juga meminta Polri untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan terkait lonjakan arus kendaraan selama libur panjang Idul Adha. Anggota DPR dari Dapil Jawa Tengah ini mengatakan, selama ini jalan raya telah menjadi salah satu mesin pembunuh terbesar di Indonesia. Oleh karena itu dengan kerja keras dan kesigapan dari aparat kepolisian, tingkat risiko di jalan raya diharapkan dapat terus di minimalisir.

“Kapolri yang baru juga punya tanggung jawab untuk memastikan kecelakaan di jalan raya terus menurun setiap tahun. Karena dampaknya (kecelakaan) terhadap perekonomian sangat besar,” tutupnya. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya