Bahaya Gegar Otak Saat Kanak-kanak

Cedera otak, termasuk gegar otak di masa kecil dapat meningkatkan risiko penyakit mental hingga kematian dini

oleh Liputan6 diperbarui 06 Sep 2016, 13:30 WIB
Mengetuk bagian kepala kemungkinan cedera ringan akan menimpa bagian dalam kepala.

Liputan6.com, Jakarta Cedera otak, termasuk gegar otak di masa kecil dapat meningkatkan risiko penyakit mental hingga kematian dini. Temuan sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang pernah mengalami cedera ringan, sedang hingga berat saat masa kanak-kanak, sebanyak 50 persen lebih menggunakan layanan kesehatan mental.

Penyakit mental ini berkaitan dengan penyakit jiwa, terutama jika cedera yang dialami sangat parah. "Studi ini menemukan bahwa cedera otak kecil meningkatkan kemungkinan semua hal ini," kata Seena Fazel, profesor di Universitas Oxford seperti dilansir laman Boldsky, Senin (5/9/2016).

Orang yang mengalami cedera dua kali lebih mungkin mengalami cacat dibanding orang yang mengalami cedera otak satu kali. Selain itu, ada juga yang mengalami kemunduran di sekolah. Satu-satunya cara untuk menghindari efek panjang dari cedera adalah dengan mencegahnya.

"Mencegah cedera kepala misalnya untuk anak-anak muda di bidang olahraga perlu ditingkatkan. Dengan demikian, dampak buruk dari cedera tidak terjadi sehingga bisa mencegah penyakit mental dan pencapaian yang rendah di bidang pendidikan," kata Fazel. (Aluna Swara)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya