Liputan6.com, Jakarta - Meningkatnya angka kematian karena konflik yang melanda suatu wilayah, membuat keresahan di berbagai kalangan. Hal tersebut juga mengidentifikasikan bahwa dunia semakin tidak aman.
Tindakan kriminalisasi, terorisme, dan peperangan saudara, diduga menjadi salah satu penyebab terbesar tingginya angka kematian itu.
Baca Juga
Advertisement
Laporan mengenai keadaan mengkhawatirkan di daerah konflik seperti di Timur Tengah, tak luput dari 'mata' media lokal maupun internasional.
Media, baik itu cetak atau daring, memiliki peran yang penting dalam mendukung perdamaian di dunia.
"Media memiliki peran yang penting dalam mewujudkan perdamaian dunia. Mereka menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan," kata Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin.
Ditemui saat menghadiri acara diskusi bersama Radio Republik Indonesia Diplomatic Forum bertajuk 'The Role of Media In Creating Peaceful World', Galuzin mengatakan bahwa perdamaian dunia tidak akan dapat dicapai jika hanya berteori saja.
"Tantangan terberat dalam mewujudkan perdamaian dunia adalah kurangnya aksi yang dilakukan selama ini. Terlalu banyak teori," ucap Dubes itu kepada tim Liputan6.com, Selasa (6/9/2016).
"... Media Barat terkesan membuat pemberitaan yang memberatkan Rusia. Kami hanya mencoba untuk meringankan tegangan yang terjadi di Suriah. Tapi mereka tidak memberitakan informasi itu secara subjektif," tutur Gazulin.