Liputan6.com, Batang - Kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan tunggal yang terjadi di Batang, Jawa Tengah. Hasilnya kecelakaan maut truk pick up bernopol G 1987 FC terjadi karena mengalami pecah ban, sehingga oleng dan terperosok ke parit.
"Olah kejadian perkara sudah kami lakukan karena untuk mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan tunggal ini terjadi. Hasilnya kami pastikan penyebab kecelakaan disebabkan karena pecah ban," kata Kapolres Batang AKBP Joko Setiono, Selasa 6 September 2016.
Selain melakukan olah kejadian perkara, polisi juga turut membantu proses evakuasi truk pick up yang terperosok ke dalam parit itu.
"Truk pick up ini dari arah atas atau dari arah Bawang menuju ke arah Tersono. Berdasarkan informasi, truk pick up dengan kecepatan tinggi turunan kemudian ban pecah," tutur Joko.
"Tadi kita lihat di TKP ban pecah tidak bisa mengendalikan kendaraan kemudian ke kiri menabrak tebing kemudian masuk ke semak-semak. Sehingga ada korban jiwa," sambung dia.
Sedangkan sang sopir hingga kini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut. Informasi terakhir, akibat kecelakaan maut itu, korban jiwa berjumlah 16 orang, terdiri dari anak-anak, dewasa, ataupun lansia.
Sejumlah korban luka-luka berat yang semula ditangani Puskesmas Kecamatan Bawang kini dirujuk ke RSUD Batang dan RS QIM.
"Sedangkan korban yang mengalami luka-luka ringan masih dalam perawatan tim medis di puskesmas setempat," ucap Joko.
Kecelakaan maut di ruas jalan desa itu terjadi pada Senin 5 September 2016 sekitar pukul 17.40 WIB petang. Truk Mitsubishi L300 rombongan takziah yang mengangkut muatan sekitar 30 penumpang manusia oleng dan terbalik.
Penumpang Terlempar Dan Berteriak Minta Tolong
Advertisement
Menurut kesaksian Yudi (30) korban selamat, truk di jalan menurun tajam dan akhirnya oleng lalu terguling. "Mobil melaju kencang saat di jalan turunan, tiba-tiba hilang kendali nabrak pohon dan truk pick up terperosok ke jurang," ujar Yudi.
Dia mengatakan, seluruh penumpang berjumlah sekitar 35 orang merupakan warga Desa Sibebe, Kecamatan Bawang. Mereka berencana melakukan takziyah ke Dusun sawet, Desa Amingronggo, Kecamatan Limpung, Batang.
"Baru perjalanan sekitar lima menit melah mengalami tragedi ini," kata dia.
Sementara itu, menurut warga setempat yang kebetulan melintas di sekitar lokasi kejadian, Subur (40), truk melaju dengan kecepatan tinggi saat melintasi turunan tajam.
"Truk melaju kencang sebelum masuk ke dalam jurang, apalagi kan posisinya di jalanan yang menurun tajam," imbuh dia.
Sesaat setelah menyaksikan truk masuk ke dalam jurang, ia pun melihat para penumpang terlempar dari dalam bak dan tergeletak di sekitar lokasi kejadian.
"Awalnya saya sempat berhenti orang sudah kelempar keluar dan tergeletak berteriak minta tolong. Saya nggak berani nolong sendirian takut, saya atar orangtua dulu terus ke sana lagi," ujar Subur.