UEFA Dianggap Bantu Kepindahan Ibrahimovic ke MU

PSG harus rela ditinggal Ibrahimovic yang kontraknya habis Juni lalu.

oleh Thomas diperbarui 06 Sep 2016, 15:30 WIB
Striker Manchester United, Zlatan Ibrahimovic, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Bournemouth pada laga Liga Premier Inggris, Minggu (14/8/2016). MU menang 3-1 atas Bornemouth. (Reuters/Andrew Couldridge)

Liputan6.com, Paris- Keberhasilan Manchester United (MU) mendapatkan striker kawakan Zlatan Ibrahimovic dinilai mantan Presiden Paris Saint Germain Charles Villeneuve karena adanya "bantuan" dari UEFA. PSG gagal mempertahankan Ibrahimovic akibat peraturan yang dibuat UEFA.

Ibrahimovic bergabung dengan MU pada bursa transfer musim panas 2016. Setan Merah mendapatkan pemain asal Swedia itu secara cuma-cuma karena berstatus free transfer.

Kontrak Ibrahimovic bersama PSG habis Juni 2016. Eks pemain Juventus itu memutuskan tidak memperpanjangnya. Ibrahimovic ingin mencoba peruntungan baru di Inggris.

Villeneuve melihat PSG gagal memberikan kontrak baru kepada Ibrahimovic akibat terganjal Financial Fair Play yang diterapkan UEFA. PSG pun kesulitan memberikan tawaran gaji tinggi kepada Ibrahimovic.

"Hari ini kami tidak dapat menghabiskan uang lebih banyak daripada pemasukan. Ibra pergi karena dia sangat mahal," ujar Villeneuve kepada Yahoo.


Benar-benar Berhitung

Menurut Villeneuve, klub harus benar-benar berhitung agar pengeluaran mereka tidak lebih banyak daripada pemasukan. Apalagi sampai menyisakan utang.

"Kami harus melupakan bila hak siar televisi naik menjadi 600 juta euro di Prancis sedangkan di Inggris tiga miliar euro disumbangkan untuk tim Inggris," Villeneuve menambahkan.

"Presiden seperti Nasser Al Khaleifi wajib tidak menghabiskan uang terlalu banyak karena dia berada di bawah pengawasan, Financial Fair Play benar-benar ada."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya