Liputan6.com, Mekah - Operasional bus Salawat yang mengantarkan ratusan ribu jemaah haji Indonesia dari pemondokan ke Masjidil Haram maupun sebaliknya akan berakhir esok hari. Bus tersebut akan difokuskan kepada pelayanan transportasi rute Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina).
"6 September adalah hari terakhir beroperasinya bus Salawat. Karena, mulai tanggal tujuh, sebagian besar jalanan yang ada di Mekah sudah ditutup. Terutama jalan-jalan yang berdekatan dengan Masjidil Haram sudah ditutup," ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, di Mekah, Senin 5 September 2016 waktu Arab Saudi.
Advertisement
Bus yang mulai hadir sejak 17 Agustus 2016 itu memang menjadi idola para calon haji Indonesia. Bagaimana tidak, para jemaah sangat tergantung dengan bus tersebut saat akan menunaikan ibadah di Masjidil Haram.
Bagi para jemaah, moda transportasi berkapasitas 70 orang ini cukup nyaman, khususnya bagi para calon haji berusia lanjut. Bus tersebut memiliki tali pegangan berlapis bahan karet, sehingga jemaah dapat kuat memegang dan tak mudah licin.
Karena tak ada lagi sarana transportasi gratis, maka jika para jemaah ingin ke Masjidil Haram, mereka bisa naik taksi atau berjalan kaki bagi jamaah yang pemondokannya terbilang dekat dengan Masjidil Haram.
Namun begitu, Menteri Lukman mengimbau jemaah memanfaatkan momen tidak beroperasinya bus salawat ini untuk beristirahat jelang wukuf di Arafah.
"Inilah waktu yang tepat bagi jamaah untuk tetap tinggal di hotelnya masing-masing guna memulihkan kondisi tubuh sehingga fisik prima saat menunaikan ibadah wukuf nanti," kata dia.