Roti Tertua di Dunia Berusia 200 Tahun, Rasanya?

Satu keluarga telah menyimpan roti yang usianya 200 tahun. Bagaimana ceritanya?

oleh Sulung Lahitani diperbarui 06 Sep 2016, 20:37 WIB
Satu keluarga telah menyimpan roti yang usianya 200 tahun. Bagaimana ceritanya?

Liputan6.com, Jakarta Keluarga Lerf di Bavaria bisa dibilang menyimpan salah satu kunci sejarah. Keluarga ini masih menyimpan roti yang berusia 200 tahun. Sebagai buktinya, roti tersebut masih dibungkus dengan kertas yang roti dengan cap '1817' di atasnya.

Para ahli yang menyelidiki keaslian pembungkus serta roti itu sendiri, mengklaim kebenarannya. Menurut mereka, bisa dibilang itu merupakan roti tertua di dunia yang pernah dibuat.

Melansir dari Express, Selasa (06/09/2016), roti tersebut pertama kali dipanggang pada tahun 1817. Sejak saat itu, roti tersebut telah menyusut dari waktu ke waktu hingga panjangnya hanya lima sentimeter.

Padahal, waktu pertama kali dibuat, roti baquette tersebut panjangnya sekitar satu meter. Kini, roti yang tak pernah dimakan tersebut telah tertutup oleh kapur dan pasir.

"Kami menemukan roti ini di antara barang-barang peninggalan nenek," ujar Christian Lerf.

Menurut Christian, neneknya yang berusia 73 tahun itu dengan murah hati menunjukkan roti kuno tersebut kepada para tamu yang datang. Pada masanya, roti baguette tersebut dihargai sekitar empat Pfenning. Pfenning sendiri merupakan mata uang Jerman kuno yang kini tak lagi digunakan.

Nenek Christian juga berkisah, dua tahun setelah roti tersebut dibuat, gunung berapi di Sumbawa meletus. Letusannya yang menggelegar terasa sampai ke Bavaria. Letusan tersebut membuat atmosfer tertutup oleh debu dan pasir. Hal itu pula yang memengaruhi awetnya roti tersebut.

"Alam tak selalu melakukan apa yang ingin kamu lakukan," ujar Christian.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya