Liputan6.com, Jakarta Pameran niaga bahan baku makanan dan minuman Food ingredients (Fi) Asia 2016 kembali digelar di Indonesia pada 21-23 September 2016 di JIExpo Kemayoran Jakarta. Tahun ini, Fi Asia memasuki tahun ke 21 melayani industri makanan dan minuman di Asia dan dunia.
Ajang ini merupakan titik temu ribuan penjual dan pembeli bahan baku makanan dan minuman serta menjadi arena untuk menampilkan inovasi terkini dan menemukan rekanan yang potensial. Dalam Fi Asia 2016, akan terdapat eksibisi bahan baku makanan sekaligus konferensi untuk membahas tren makanan terbaru.
Advertisement
Rungphech Chitanuwat Business Director, UBM Asia (Thailand) Co Ltd, mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia berdampak pada industri makanan dan minuman, permintaan masyarakat, terutama kelas menengah, menunjukkan peningkatan signifikan.
"Dengan jumlah penduduk yang besar, lebih dari 250 juta penduduk, Indonesia juga merupakan pasar potensial. Fi Asia 2016 kali ini merupakan yang terbesar," kata Rungphech, di Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Ia mengungkapkan, sejauh ini akan ada 700 peserta yang mengikuti Fi Asia. Sementara untuk pengunjung, diprediksi ada sekitar 15.000 orang yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan bahan baku makanan.
Tahun ini, Fi Asia 2016 menyediakan sejumlah program yang memudahkan peserta dan pengunjung mengidentifikasi elemen-elemen yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis. Dengan Business Matching Service, Innovation Zone, Food Product Development Competition, dan Innovation Tour.
Selain itu, di Fi Asia 2016 juga diadakan lebih dari 60 seminar dari para peserta pameran yang berfokus pada tren makanan dan minuman di Asia Tenggara, serta konferensi internasional bertema "Food Innovations - ASEAN Economic Community Challenges".
Direktur South East Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFEST) Center Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Dr Ir Nuri Andarwulan mengatakan, konferensi internasional ini merupakan hasil kerja sama antara Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, dan SEAFEST Center.
"Dalam konferensi ini, akan dijabarkan perkembangan dalam riset dan inovasi di ilmu dan teknologi pangan, dengan berfokus pada riset pangan inovatif dari Asia Tenggara ke seluruh dunia. Termasuk di antaranya tentang isu, regulasi, inovasi bahan baku, gizi dan kesehatan, hingga keamanan dan kualitas pangan," jelas Profesor Dr Ir Nuri Andarwulan.