Liputan6.com, Jakarta - Selama ini pemberitaan mengenal MK, berkaitan dengan Mahkamah Konstitusi. Namun, bagi para remaja atau yang biasa disebut Anak Baru Gede (ABG) di Jakarta Selatan, MK dikenal sebagai Mahesa Kurung.
Mahesa Kurung belakangan ini mencuat namanya di pemberitaan ketika ditangkapnya Bayu Aji Prakoso (21) oleh kepolisian sektor Jagakarsa, Jakarta Selatan. Bayu diduga penganut dan guru dari ilmu kebal Mahesa Kurung.
Advertisement
Ilmu kebal Mahesa Kurung ini digunakan sekelompok remaja yang diduga terlibat dengan serangkaian aksi kriminal geng motor.
Usut punya usut, ilmu kebal Mahesa Kurung ternyata sudah dikenal cukup lama di kalangan remaja. Strategi persebaran pengaruh melalui pergaulan, membuat Mahesa Kurung begitu cepat tenar.
"Anak-anak sini sih ngenalnya MK. Nyebutnya begitu. Eh lo ikut MK? Bisa apa aja di MK? Ya emang begitu sebutannya," kata Acong menuturkan cerita pergaulan di sekitarnya di bilangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2016).
Acong kembali menuturkan, MK sudah dikenal cukup lama di lingkungan pergaulan remaja. Namun, MK kembali merebak setelah penangkapan Bayu yang kemudian dibebaskan karena pihak kepolisian tidak dapat memproses secara hukum.
"MK sih sudah lama ya dikenalnya. Seingat saya tuh puncaknya 2012. Itu lagi heboh tawuran di mana-mana. Sekarang ramai lagi," kata Acong.
Kawasan Jakarta Selatan khususnya di bilangan Jagakarsa dan Pasar Minggu, tengah mencekam dengan kehadiran geng motor yang diduga memiliki ilmu kebal Mahesa Kurung.
Dua orang menjadi korban pada kemarin dinihari akibat luka bacok 20 remaja geng motor di sebuah warnet di Jalan Warung Jati Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.