Segmen 3: Teror Bom hingga Penolakan Pemakaman Ferdinand Marcos

Dua paket diduga bom ditemukan di depan kantor DPRD Pati. Sementara rakyat Filipina menolak pemakaman Ferdinand Marcos.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Sep 2016, 18:24 WIB
Dua paket diduga bom ditemukan di depan kantor DPRD Pati.

Liputan6.com, Jakarta - Dua paket yang diduga bom ditemukan di depan kantor DPRD dan rumah dinas sekretaris daerah Pati, Jawa Tengah. Tim gegana dikerahkan untuk mengevakuasi benda mencurigakan tersebut.

Sementara itu, ratusan orang korban dan keluarga korban pelanggaran HAM di era Presiden Filipina Ferdinand Marcos, berunjuk rasa di Manila. Mereka menolak rencana pemakaman Ferdinand Marcos di taman makam pahlawan nasional. Bagi mereka, Ferdinand Marcos yang digulingkan rakyat pada 1986 silam dan meninggal di tempat pengasingan di Hawai, tidak layak dimakamkan di taman makam pahlawan nasional.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya