Liputan6.com, Cirebon - Polisi terus mendalami kasus pembunuhan sadis geng motor Cirebon, Jawa Barat terhadap pasangan kekasih RS (16) dan VN (16) pada 27 Agustus 2016.
Dari 11 orang, polisi baru menangkap delapan tersangka pembunuh dua sejoli Cirebon itu. Sementara tiga tersangka lain masih dalam pengejaran aparat.
Banyak isu berkembang yang menyebutkan jika korban VN dan salah satu dari 11 tersangka saling mengenal. Seperti disampaikan Kapolresta Cirebon AKBP Indra Jafar.
"Yang ramai diperbincangkan di masyarakat dan sosial media ada kemungkinan korban VN dan salah satu pelaku saling kenal. Tapi kami belum bisa menyimpulkan terlebih dahulu," kata Indra Jafar di Cirebon, Jabar, Rabu (7/9/2016).
Indra mengklaim, jajarannya sudah mengumpulkan beberapa bukti lain untuk mengetahui motif yang terjadi pada kasus ini. Termasuk, bukti dari rekaman percakapan maupun aktivitas VN lewat handphone.
Baca Juga
Advertisement
Polisi juga akan memanggil teman-teman korban, khususnya yang saat peristiwa sadis itu terjadi ada di lokasi. Ketika korban dan para temannya dikejar-kejar oleh gerombolan geng motor tersebut.
Penyidik pun akan memanggil dan menjadikan sahabat VN sebagai saksi. "Indikasi ada patah hati atau cinta segitiga kami belum mengarah ke situ dulu. Yang jelas dokumen lain yang dimiliki VN akan menjadi salah satu penguat terungkapnya kasus ini. Butuh waktu yang cukup lama memang karena korban VN sudah meninggal," tutur Indra.
"Apakah kedua kelompok ini saling mengenal dan latar belakang permasalahannya apa masih kami dalami," ujar Indra.
Indra Jafar mengatakan, dalam waktu dekat polisi akan mengumumkan keterangan resmi dari kepolisian terkait hasil autopsi kedua korban.
Peristiwa tragis ini bermula saat kedua korban berboncengan melintasi depan SMP 11 Kalitanjung Cirebon. Saat melintas, sekelompok orang melempari batu pada mereka yang saat itu juga tengah bersama-sama dengan teman-temannya.
Korban bersama rekan-rekannya sempat melarikan diri. Namun, gerombolan geng motor itu mengejar lalu menjatuhkan RS dan VN di jalan layang. Setelah terjatuh, mereka lalu disergap.
Di tempat gelap, tutur Indra Jafar, korban RS dikeroyok dan dianiaya hingga tewas. Ia bahkan sempat ditusuk oleh seorang pelaku. Sedangkan teman RS, yakni VN dicabuli secara bergiliran oleh para pelaku hingga meninggal dunia di TKP.
Setelah para anggota geng motor menghabisi korban, mereka membawa jenazah keduanya ke jalan layang Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.