Liputan6.com, Jakarta Ayah Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan Salihin mendadak naik pitam di tengah berlangsungnya persidangan kasus pembunuhan anaknya dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso.
Sidang ke-19 yang berlangsung hingga malam ini memang beberapa kali memanas.
Advertisement
Berdasarkan pantauan di lokasi, Edi mendadak bangkit dari tempat duduknya di barisan paling belakang sebelah kanan. Sambil berdiri, Edi mengacungkan tangannya ke arah tim pengacara Jessica. Dia juga meneriaki salah satu pengacara Jessica, Yudi Wibowo Sukinto.
"Hei Yudi..." ucap Edi Darmawan dengan nada keras dalam persidangan, PN Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2016) malam.
Namun teriakan Edi tak dihiraukan. Persidangan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi ahli patologi forensik dari RSCM dr Djaja Surya Atmadja ini tetap berjalan seperti biasa.
Selang beberapa saat, Edi melontarkan kata-kata tak sopan entah ditujukan untuk siapa.
"Bego lu," ucap Edi sedikit pelan sambil mengacungkan tangannya ke depan. Namun kali ini, Edi dalam posisi duduk di bangkunya.
Reaksi ayah Mirna ini tetap tak ditanggapi oleh majelis hakim. Persidangan tetap berjalan normal. Meski begitu, aksi Edi tetap menyita perhatian beberapa pengunjung dan awak media di dalam ruang persidangan. Tampak beberapa orang di sekitarnya menenangkan emosi Edi.
Reaksi ayah Mirna bermula saat Yudi Wibowo mengungkapkan keberatannya kepada majelis hakim. Yudi menilai, pertanyaan hakim Binsar Gultom kepada saksi ahli menggunakan dasar foto jasad Mirna yang diletakkan di meja majelis hakim pagi tadi sebelum persidangan tidak dibenarkan.
"Interupsi yang mulia, kami keberatan. Itu tadi pagi bapaknya Mirna bawa foto dan meletakkan ke meja majelis hakim dan JPU. Itu bukti tidak sah," kata Yudi.
Beberapa saat kemudian, terlihat ayah Mirna ditarik keluar ruang sidang oleh beberapa anggota polisi yang berjaga. Sempat terjadi perdebatan antara Edi dengan salah satu anggota polisi di luar ruang sidang.
"Apa masalahnya, saya ini bapaknya korban," ucap Edi Darmawan sambil menunjuk ke arah salah seorang polisi.
Suasana panas ini dengan cepat berhasil diredam oleh beberapa anggota polisi lainnya. Edi pun kembali masuk ke ruang sidang dan duduk di posisi semula.