Liputan6.com, Brebes - Guna meningkatkan pelayanan kebutuhan daging yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH), Pemerintah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, membangun Rumah Potong Hewan (RPH) Modern.
Bupati Brebes Idza Priyanti meresmikan RPH Modern yang dibangun di Desa Limbangan, Kecamatan Brebes pada Rabu 7 September 2016. RPH itu terbuka bagi masyarakat umum yang hendak memotong hewan ternaknya sesuai dengan syariat Islam.
"Saya pastikan daging yang dihasilkan juga aman dan sehat karena sebelum dipotong hewan atau ternak yang bersangkutan harus melalui tes kesehatan yang dilakukan oleh para petugas RPH yang ada," ucap Idza di sela peresmian RPH di Brebes, Jateng, Rabu, 7 September 2016.
Idza menambahkan, pembangunan RPH yang menelan anggaran APBD sebesar Rp 3,2 miliar dan berkapasitas 30 ekor ternak besar per hari itu mampu memenuhi dan melayani masyarakat Brebes.
"Jadi bagi warga Limbangan dan sekitarnya yang tinggal di sini, nggak perlu datang ke tempat lain yang ingin memotong hewan ternaknya. Kini lebih mudah dan dekat dengan masyarakat," ucap dia.
RPH modern itu, kata Idza, juga siap memberikan layanan bagi hewan kurban masyarakat yang akan disembelih. Dalam RPH modern itu, lanjut dia, semua peralatan yang digunakan juga telah memenuhi standar kesehatan dan higienis.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum dipotong, hewan akan melalui pemeriksaan kesehatan. Bagi hewan yang tidak sehat akan dikembalikan ke pemiliknya atau dikarantina untuk disembuhkan.
Tak hanya itu, sistem sanitasi RPH yang baru tersebut dibangun dengan baik sehingga tidak menggangu lingkungan sekitar. Tarif pemotongan hewan besar, seperti sapi dan kerbau, masyarakat dikenai biaya Rp 470.000/ekor. Sedangkan, untuk ternak kecil seperti kambing biayanya Rp 60.000/ekor.
Menurut dia, keberadaan RPH modern itu dinilai akan lebih berdaya guna bagi masyarakat. Untuk sementara, RPH modern hanya digunakan bagi ternak besar. Sedangkan, ternak kecil masih menggunakan RPH lama yang tak jauh lokasinya dari RPH modern.
"Selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap RPH yang memiliki standardisasi kesehatan, keberadaan RPH modern ini juga terkait kebijakan untuk pengiriman ternak ke Ibu Kota Jakarta ke depan tidak lagi dalam bentuk ternak hidup, tetapi sudah dalam bentuk daging," tutur Idza.
Hanya Satu Penjagal
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Pemkab Brebes, Yulia Hendrawati mengatakan, di wilayahnya kini memiliki lima RPH. Yakni, di Kecamatan Brebes, Jatibarang, Ketanggungan, Banjarharjo dan Bumiayu.
Setiap hari lima RPH itu rata-rata melayani 10 ekor ternak besar dan lebih dari 20 ekor ternak kecil. Khusus untuk RPH modern, kapasitasnya mampu melayani lebih dari 30 ekor ternak besar/ harinya.
"Sehingga, keberadaan RPH modern ini akan semakin menambah kapasitas RPH yang ada. Selain itu, untuk mampu memenuhi standardisasi daging yang ASUH," ucap Yulia.
Yulia menambahkan, RPH modern yang sekarang diresmikan hanya akan memotong hewan yang benar-benar sehat ataupun kurang sehat namun sudah mendapatkan pengobatan di tempat karantina yang juga ada di tempat tersebut.
"Bagi hewan yang diketahui mengidap penyakit berbahaya dan dapat menular tidak dilayani untuk dipotong karena dapat membahayakan manusia yang mengkonsumsinya," kata dia.
Pengoperasian RPH modern, lanjut dia, karena dibantu menggunakan alat, proses penyembelihan tidak perlu mengerahkan banyak orang. Hanya cukup seorang penjagal.
"Untuk kapasitas RPH modern ini mencapai 20 sapi dalam sehari. Dalam satu jam, dapat menyembelih tujuh ternak besar. Sedangkan untuk pengulitan hingga pemisahan kepala, kaki, daging dan jeroan sapi atau kerbau hanya sekitar 15 menit," tutur Yulia.
Advertisement