Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menemukan sapi diduga mengidap antraks jelang Hari Raya Idul Adha. Sapi yang ditemukan mati di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, tersebut berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo menuturkan sapi yang diduga terkena antraks itu mati tiba-tiba. Saat mati, sapi itu juga mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya mirip gejala antraks.
"Tadinya sapi itu disembelih, tapi karena dicurigai antraks, ya langsung dikubur terus disemen. Tanah yang buat ngubur dibakar," tutur gubernur yang karib disapa Pakde Karwo, Kamis (8/9/2016).
Terkait temuan itu, Pakde Karwo menyatakan saat ini Jatim tidak menerima hewan dari luar Jatim, khususnya Jateng. "Saya sudah hubungi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, terkait kasus sapi diduga terinfeksi antraks ini," kata Pakde Karwo.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, ia mengaku telah meminta Dinas Peternakan Jatim mengecek kondisi ternak yang ada di Jatim. Utamanya di daerah Ponorogo, Trenggalek, Madiun, Pacitan, dan Tulungagung.
"Kita bergerak cepat setelah adanya kasus sapi ini, kami tetap waspada," ucap Pakde Karwo.
"Dan sampai saat ini sapi yang jadi korban penyakit antraks di Jawa Timur hanya satu yang ditemukan mati," ujar Pakde Karwo.
Penyakit antraks biasa disebut penyakit sapi gila. Penyebab antraks adalah bakteri Bacillus anthracis.
Penyakit ini umumnya menyerang hewan yang daya tahan tubuhnya lemah. Namun, penyakit antraks juga bisa menyerang manusia melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan yang sakit.