Liputan6.com, Jakarta - Seorang pemain hebat tak melulu memperkuat tim yang hebat. Terkadang, mereka malah tak memiliki kesempatan untuk memperkuat tim besar. Meski begitu, mereka tetap mampu mencuri perhatian.
Karena itu, tak jarang seorang pemain memiliki nama yang lebih besar dari klubnya. Itu karena pemain tersebut sukses menunjukkan kehebatan meski memperkuat tim medioker.
Baca Juga
Advertisement
Publik pun terheran-heran mengapa sang pemain mau memperkuat tim yang tak memiliki nama besar. Sudah cukup banyak contoh pemain yang mengalami situasi tersebut.
Dikutip dari berbagai sumber, inilah lima pemain hebat yang memiliki nama lebih besar dari klubnya:
5. Antonio Di Natale (Udinese)
5. Antonio Di Natale (Udinese)
Di Natale adalah salah satu contoh pemain yang mencetak gol untuk bersenang-senang dan setia pada satu klub meski ada tawaran menggiurkan datang. Di Natale tak sekadar pemain andalan yang loyal, tapi ia juga merupakan simbol Udinese.
Bakat Di Natale sebagai pesepak bola ditempa di Empoli. Setelah dipinjamkan ke Iperzola, Varese, dan Viareggio, Di Natale akhirnya mendapat kesempatan tampil secara regular di Empoli sejak musim 1999/2000.
Lima musim berselang, ia bergabung dengan Napoli. Sejak saat itu pula ia tak pernah memperkuat lain. Padahal, ia berulang kali mendapat tawaran dari klub besar, salah satunya dari Juventus pada Agustus 2010. Kesetiaannya kepada Udinese membuat Di Natale belum pernah memenangkan trofi.
Ibarat anggur, Di Natale sama sekali tak kehilangan ketajamannya hingga usia 37 tahun. Saat ini, ia menempati urutan keenam daftar Top Scorer Serie A sepanjang masa dengan koleksi 209 gol dari 445 pertandingan.
Advertisement
4. Francesco Totti (AS Roma)
4. Francesco Totti (AS Roma)
Roma adalah salah satu tim besar di Italia. Jadi, mereka butuh pemain yang istimewa agar lebih menonjol dari klub itu sendiri. Dan, Totti sukses mengambil peran tersebut. Selama bertahun-tahun, Totti lebih menjadi pusat perhatian ketimbang Roma itu sendiri.
Statusnya di Roma pun jauh lebih tinggi dari pemain lain. Itu karena Totti tak pernah memperkuat klub selain Roma sejak memulai debut profesionalnya pada 1992. Sejak itu pula ia sudah melakukan penolakan kepada tim-tim besar.
Loyalitas dan kehadiran Totti membuat Roma menjadi tim yang ditakuti selama bertahun-tahun. Total, Totti sudah menyumbang satu gelar Serie A, dua Coppa Italia, dan dua Coppa Italia. Ia juga membawa Roma finis sebagai runner up Serie A hingga delapan kali.
Soal torehan gol di Serie A, Totti hanya kalah dari Silvio Piola dalam daftar top scorer sepanjang masa. Hingga kini, pemain berusia 39 tahun itu telah mencetak 248 gol dari 601 laga. Ia juga duduk di posisi ketiga dalam daftar penampilan terbanyak di Serie A.
3. Alan Shearer (Blackburn Rovers/Newcastle United)
3. Alan Shearer (Blackburn Rovers/Newcastle United)
Nama besar Shearer dalam sejarah sepak bola Inggris sudah diakui banyak pihak. Namun, banyak yang menyayangkan nasib Shearer yang tak pernah memperkuat klub besar di Inggris. Setelah meninggalkan Southampton pada 1992, Shearer justru mengarungi petualangan bersama Blackburn dan Newcastle.
Meski hanya memperkuat tim medioker, ia tetap mampu menjadi pusat perhatian. Itu karena Shearer sukses meninggalkan warisan yang luar biasa kepada Blackburn dan Newcastle. Di Blackburn, ia menyumbang gelar Liga Premier 1994/1995 untuk kali pertama sejak musim 1914/1915.
Lalu, Shearer membawa Newcastle menjadi runner up Liga Premier 1996/1997. Itu adalah prestasi yang tak mampu diulangi Newcastle hingga saat ini. Saking istimewanya, Ruud Gullit sampai dipaksa mengundurkan diri akibat mencadangkan Shearer.
Advertisement
2. Pele (Santos)
2. Pele (Santos)
Kualitas Pele memang belum pernah teruji dengan tampil bersama klub Eropa. Tapi, tak akan ada yang membantah jika Pele adalah salah satu sosok terbesar dalam dunia sepak bola hingga saat ini. Bahkan, masyarakat Brasil sudah menganggapnya layaknya dewa.
Sepanjang kariernya, Pele sudah memenangkan begitu banyak gelar dan penghargaan. Bahkan, dibutuhkan sebuah museum agar semua gelar dan penghargaan tersebut bisa dikumpulkan. Padahal, Pele sendiri hanya bermain di dua klub sepanjang kariernya, yakni Santos dan New York Cosmos.
Momen saat masih mengenakan seragam Santos yang membuat nama Pele begitu mendunia. Bersama Santos, ia memenangkan 26 gelar berkat kontribusi 1.088 gol dari 1.115 laga. Bahkan, ia juga membantu Timnas Brasil memenangkan tiga gelar Piala Dunia: 1958, 1962, 1970.
Selama di Santos, beberapa raksasa Eropa mencoba mencari celah untuk merekrut Pele. Mereka hanya ingin melihat Pele beraksi dengan bola di kakinya. Namun, tak ada klub Eropa yang mampu membuat Pele rela meninggalkan Brasil.
1. Maradona (Napoli)
1. Maradona (Napoli)
Banyak orang yang menyebut nama Maradona jauh lebih besar dari Pele. Itu karena kemampuan Maradona yang bisa membuat perbedaan seorang diri. Tak heran jika banyak yang mempertanyakan ketika hijrah dari Barcelona ke Napoli pada 1984.
Ketika Maradona tiba, Napoli sama sekali belum memenangkan gelar Serie A. Ketika meninggalkan Napoli pada 1991, Maradona mampu menyumbangkan dua gelar Serie A. Hingga kini, sejarah itu selalu dibangga-banggakan masyarakat Naples.
Maradona juga tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Napoli. Dari 259 penampilan, Maradona membukukan 115 gol. Meski dianggap sebagai legenda dalam dunia sepak bola, masyarakat Naples lebih menilai Maradona sebagai Tuhan.
Advertisement