Liputan6.com, Broome - Ratusan tahun setelah dinosaurus punah, seorang wisatawan di Australia menemukan jejak kaki yang diduga merupakan tapak kaki hewan kuno tersebut.
Penemuan tersebut diungkap oleh Bindi Lee Porth. Dia berkata telah menemukan jejak kaki hewan yang hidup 130 juta tahun yang lalu itu, di Cable Beach, Broome, Australia Barat.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dikutip dari CNN, Kamis (8/9/2016), Bindi yang saat itu sedang mengumpulkan kerang di antara rumput laut merasakan ada lekukan di bawah pasir yang dipijaknya. Perempuan itu lalu menyapu pasir tersebut dan menemukan beberapa jejak kaki besar yang diduga milik dinosaurus.
"Aku sangat takjub. Aku bisa terhubung dengan sesuatu yang berasal dari ratusan juta tahun yang lalu. Kami senang sekali. Anak-anak tidak mempercayaiku pada awalnya, tapi aku benar," kata Bindi kepada media lokal.
Perempuan itu juga mengatakan bahwa dia sering mengunjungi pantai itu sebelumnya. Namun baru kali ini menemukan hal yang spektakuler itu.
Menanggapi penemuan langka tersebut, ahli paleontologi dari University of Queensland, Steve Salisbury, mengatakan peninggalan tersebut diduga tertutupi pasir dan air laut selama berabad-abad.
Pasang surut air laut yang tak menentu di Cable Beach akhirnya menguak keberadaan jejak kaki dinosaurus itu kepada dunia.
"Tapak kaki itu disebut dengan Megalosauropus Broomensis. Kemungkinan berasal dari karnivora berukuran sedang. Binatang itu adalah jenis Theropod Dinosaur yang merupakan kelompok pemakan daging," kata Salisbury.
Jejak yang ditemukan berukuran sekitar 30 hingga 50 cm. Diperkirakan dinosaurus pemilik tapak itu berukuran sekitar 1,5 meter dengan panjang 2,5 hingga 4 meter.
Jejak dinosaurus telah menjadi bagian dari mitologi suku Aborogin Australia. Mereka mengenal jejak tersebut selama turun temurun dengan sebutan Dreamtime.
"Lokasi ini memang dikenal memiliki jejak kaki. Tempat ini juga dikenal dengan sebutan Place of the Emu Man," kata Salisbury merujuk pada jejak tiga jari yang terlihat seperti kaki Emu.
Selain jejak tersebut, juga ditemukan cap tapak kaki stegosaurus dan herbivora raksasa, brontosaurus.
"Jejak tersebut tercetak di atas batu. Batu itu lebih kuat dari pada lapisan yang menyelimutinya. Lapisan itu akhirnya terkikis dan menunjukkan jejak itu," kata Salisbury.
"Penemuan ini mengidentifikasikan bahwa tempat ini dulunya dilewati oleh dinosaurus. Kita melihat kembali sesuatu yang pernah 'dibekukan' waktu. Sangat menakjubkan," ujar ahli itu.