Liputan6.com, Jakarta - Produsen fiber optik PT Yangtze Optical Fiber Indonesia (YOFI) meresmikan pabrik di Karawang, Jawa Barat, Kamis (8/9/2016). YOFI merupakan perusahaan patungan antara Yangtze Optical Fibre and Cable (YOFC) dengan PT Monas Permata Persada dengan komposisi kepemilikan 70:30.
Presiden Direktur YOFI Chen Hui Xiong mengatakan, pabrik ini menjadi pabrik fiber optik terbesar di ASEAN. "Pabrik ini memiliki kapasitas produksi 3 juta kilometer serat optik per tahun," kata dia dalam peresmian pabrik di Karawang Jawa Barat, Kamis (8/9/2016).
Nilai investasi untuk pembangunan pabrik ini mencapai US$ 30 juta. "YOFI akan berkontribusi secara maksimal dan kami ingin masyarakat di Indonesia dan ASEAN menikmati manfaat besar dari optical fiber communication," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Presiden Direktur Monas Permata Persada Santoso menegaskan, pabrik ini menjadi pabrik pertama dan terbesar di ASEAN sebagai produsen fiber optik. "Pabrik ini merupakan fiber optik pertama dan satu-satunya di Indonesia, bahkan pertama di ASEAN," kata dia.
Dia mengatakan, keberadaan pabrik ini untuk mendukung industri digital nasional. Dia bilang, pabrik ini juga mendukung program pemerintah terkait penggunaan komponen dalam negeri.
"YOFI mendukung pemenuhan TKDN. Pada saat ini bisa mencapai 40 persen. Kami yakin dapat ditingkatkan," jelas dia.
Oleh karenanya, dia meminta pemerintah untuk mendukung produsen fiber optik dalam dalam negeri. Di antaranya, dengan menerapkan standar nasional Indonesia (SNI) untuk fiber optik guna menghindari gempuran fiber optik impor.
"Dalam peningkatan daya saing industri. Kami butuh dukungan seperti SNI," ujar dia.
Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) I Gusti Putu Suryawirawan berharap perusahaan dapat meningkatkan konten lokal dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi fiber optik. "Dan memberikan lapangan kerja khususnya di Karawang," tandas dia. (Amd/Gdn)