Liputan6.com, Jakarta Sebagai salah satu terapi penuaan kulit, filler (mengisi sejumlah volume ke dalam lapisan wajah yang sudah mulai menua) pada umumnya dilakukan menggunakan jarum suntik. Namun terobosan baru kosmetik kini menciptakan filler tanpa suntik. Lantas, amankah produk ini?
Kepala Departemen Kulit dan Kelamin RSPAD Gatot Soebroto dan Ketua Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia, dr. Abraham Arimuko, SpKK, MARS, FINS DV, FAADV, mengatakan, produk inovasi filler tanpa suntik sudah didaftarkan di BPOM sehingga aman untuk semua jenis kulit.
Advertisement
"Fillerina--nama filler tersebut--mudah terserap di lapisan kulit dan yang terpenting mempunyai profil keamanan yang baik karena merupakan filler pertama di Indonesia yang diaplikasikan tanpa suntikan dan sudah diakui oleh BPOM,” ujar CEO Combiphar, Michael Wanandi.
Fillerina ini diklaim mengandung Asam Hialuronat yang merupakan zat yang terdapat di seluruh jaringan tubuh manusia dan berfungsi mengencangkan atau menghilangkan kerutan.
“Banyak sekali serum-serum di pasaran, namun belum tentu semuanya bisa masuk ke lapisan kulit kita yang berlapis-lapis. Tapi filler non injeksi ini dapat meresap hingga ke lapisan kulit yang paling dalam karena megandung formula unik seperti Asam Hialuronat yang mampu merangsang pembentukan kolagen dan Hexapeptida yang bersifat botox like,” ujar Business Unit Manager Fillerina, dr. Hari P. Widodo menambahkan.